Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Sakit Keras, Keluarga Tunggu Kepulangan Jamiyatun

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Baihaqi-menunjukkan-gambar-istrinya,-kemarin.

KABAT – Kabar sakit keras yang diderita Jamiyatun, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Dusun Secawan kidul, Desa Dadapan, Kecamatan Kabat, membuat keluarga dari TKW tersebut cukup panik. Ditambah penundaan kedatangan Jamiyatun  yang seharusnya tiba Kamis (24/3) kemarin  di Indonesia, menjadikan pihak keluarga semakin  tidak karuan.

Baihaqi, 42, suami dari Jamiyatun tampak gelisah saat ditemui di kediamannya di RT 2/ RW 2  Dusun Secawan. Dia mengaku kepikiran karena istrinya ternyata tidak datang sesuai jadwal. Berdasarkan keterangan yang didapat dari Dinas Sosial, istrinya tersebut kondisinya tidak memungkinkan untuk di bawa ke Indonesia.

“Jadi  sekarang masih di rumah sakit. Saya jadi kepikiran,” kata Baihaqi. Pramusti Edi, kakak kandung Jamiyatun menceritakan, dirinya terakhir berkomunikasi dengan  adiknya pada Rabu (23/3) malam.  Saat itu adiknya mengabari jika besok pagi, akan pulang ke Indonesia.

Jamiyatun minta dijemput  di Bandara Juanda. Ketika itu adiknya sudah dalam kondisi  dirawat di Rumah Sakit di Taiwan. Ibu dua anak itu mengeluhkan sakit di sekitar perutnya kepada kakak ke tiganya tersebut. Karena tak kuat dia pun ingin pulang ke  Indonesia agar bisa dirawat oleh keluarganya.

“Saya sudah sempat  akan menjemput ke Surabaya.  Tapi ternyata dikabari kalau adik saya gagal berangkat. Kondisinya drop, jadi harus di rawat. Sampai saat ini saya telepon tidak diangkat,” ujarnya. Edi menambahkan, pihaknya  hanya meminta agar Jamiyatun  segera dipulangkan. Karena bagaimanapun juga lebih baik jika adiknya itu bisa dirawat langsung oleh keluarga.

Sampai kemarin (27/3) dirinya masih menanti informasi lanjutan dari Dinas Sosial  terkait kepulangan adiknya. Kepala Dinsosnakertrans Banyuwangi, Alam Sudrajat membenarkan bahwa TKW asal Desa Dadapan saat ini masih berada  di Taiwan.

Berdasarkan informasi yang dia terima, wanita yang bekerja sejak tahun 2013 itu menderita  kanker serviks sehingga harus segera dipulangkan ke tanah air. Saat ini kondisinya memang belum memungkinkan untuk dibawa  pulang. Akan tetapi Alam mengupayakan dalam minggu-minggu ini Jamiyatun dapat segera pulang ke tanah air.

“Kita terus berkomunikasi dengan persatuan TKI Taiwan asal Banyuwangi yang ada di sana. Kepulangannya nanti bisa ditanggung perusahaan yang memberangkatkan atau pemerintah. Yang jelas begitu sampai  akan kita bawa ke RSUD Blambangan,” jelasnya. (radar)