Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Satu Korban Gas Elpiji Bocor Meninggal

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

GENTENG, Jawa Pos Radar Genteng – Satu dari empat orang yang masih satu keluarga asal Dusun Melik, Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono yang menjadi korban tabung gas elpiji yang bocor, akhirnya meninggal. Sedang tiga korban lain yang mengalami luka bakar di tubuhnya, masih menjalani perawatan di ruang khusus RSUD Genteng, Minggu (5/3).

Satu korban yang meninggal pada Jumat (3/3) itu Hadi Sufyan, 24. Korban ini menderita luka bakar paling parah di banding ayahnya Suryono, 72, ibunya Khoyimah, 55, dan adiknya M Ibnu Mubarok, 18. “Pasien atas nama Hadi Sufyan itu luka bakarnya paling parah,” terang Direktur RSUD Genteng dr Hj Siti Asiyah Anggraeni melalui humas, dr Sugiyo Sastro.

Menurut dr Sugiyo, luka bakar yang dialami Hadi itu mencapai 70 persen tubuhnya. Petugas telah melakukan operasi bulektomi. Operasi itu dilakukan dengan cara mengangkat bagian kulit yang menggelembung seperti bola. “Sudah kita operasi bulektomi,” terangnya.

Meski sudah menjalani perawatan intensif, terang dia, tapi nyawa Hadi tidak tertolong. Pasien ini mengalami trauma inhalasi, atau cedera saluran nafas yang sering mengakibatkan kematian pada korban kebakaran. “Kondisi ini biasa terjadi pada korban kebakaran,” ujarnya.

Untuk tiga pasien lainnya Suryono, 72, Khoyimah, 55, dan M Ibnu Mubarok, 18, dr Sugiyo menyampaikan kondisinya semakin membaik. “Dibandingkan saat baru datang, sekarang sudah membaik,” cetusnya.

Menurut dr Sugiyo, ketiga pasien yang masih dalam satu keluarga itu dirawat di ruangan khusus yang terletak di ujung ruang bedah perawatan. Di depan ruangan tersebut, masih terdapat tulisan larangan membesuk. “Masih dirawat dan dilarang dibesuk,” imbuhnya.

Larangan membesuk itu, jelas dia, diberlakukan karena luka bakar yang diderita ketiga pasien itu masih rawan infeksi. “Agar pasien segera sembuh, kami mohon pada keluarga pasien untuk tidak membesuk dulu,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Ketiga pasien itu, jelas dia, saat ini masih dalam masa observasi yang dilakukan selama 10 hari. Bila masa ini sudah selesai, pasien bisa pulang. “Masa observasi ini untuk melihat perkembangan kondisi pasien setelah menjalani perawatan luka bakar,” katanya.

Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, satu keluarga asal Dusun Melik, Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono mengalami luka bakar akibat kebocoran gas elpiji, pada Selasa (28/2). Mereka menjalani perawatan di RSUD Genteng dan dimasukkan dalam satu ruangan khusus.

Keempat korban itu Suryono, 72, bersama istri Khoyimah, 55, dan dua anaknya Hadi Sofyan, 24, dan M Ibnu Mubarok, 18. “Keempatnya masih harus diobservasi,” ujar Kepala Ruang Bedah Perawatan RSUD Genteng, Dwi Paryanti, pada Rabu (1/3).(gas/abi)

 

source