Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sediakan 20 Ribu Ton Beras

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

berasRedam Gejolak Harga, Gelar Operasi Pasar
BANYUWANGI- Untuk meredam gejolak harga beras, Pemkab Banyuwangi memutuskan mempercepat distribusi beras warga miskin (raskin) dan menggelar operasi pasar (OP). Jumlah raskin yang segera digelontorkan mencapai 4.000 ton untuk 130.596 rumah tangga sasaran (RTS).

Keputusan mempercepat penyaluran raskin itu diambil dalam rapat koordinasi mengantisipasi kenaikan harga beras yang digelar Pemkab Banyuwangi bersama Subdiver Bulog di Pendapa Shaba swagata Blambangan kemarin malam (25/2). Dalam rapat yang dipimpin Bupati Abdulla azwar Anas itu , Pemkab Banyuwangi dan Bulog sepakat menuntaskan penyaluran raskin sebelum tanggal 18 Maret 2015.

Sesuai schedule Perum Bulog, distribusi raskin pada bulan maret baru tuntas pada 18 Maret. Namun, karena ada gejolak harga beras di pasaran, maka Pemkab Banyuwangi mendorong Bulog untuk menuntaskan distribusi lebih cepat dari jadwal. Walau hari libur, Bulog tetap menyalurkan raskin. Bupati Abdullah Azwar Anas mengungkapkan, saat ini persediaan beras di Bulog mencapai 32 ribu ton.

Jumlah tersebut cukup untuk meng-cover kebutuhan pangan masyarakat Banyuwangi selama satu tahun. Kebutuhan beras masyarakat Banyuwangi dalam satu tahun hanya 24 hingga 26 ribu ton. Berdasar 32 ribu ton stok beras itu, sebanyak 4 ribu ton untuk jatah raskin dan 20 ribu ton untuk operasi pasar. ” Sedangkan sisanya sekitar 8 ribu ton akan didistribusikan keluar daerah yang membutuhkan” ungkap Bupati Anas. Miski kenaikan harga beras di Banyuwangi tidak setinggi di daerah, kata “Bupati Anas, stabilisasi Harga harus di lakukan.

Selain karena musim panen mundur, kenaikan harga beras di picu spekulan beras yang memanfaatkan musim panen mundur untuk mengambil keuntungan. Selain memutuskan percepatan distribusi raskin, rapat juga memutuskan untuk melakukan intervensi pasar dengan menggelar operasi pasar (OP) dan melakukan sidak ke beberapa penggilingan gabah. Bupati Anas menargetkan stabilisasi harga beras bisa tuntas dalam tempo 10 hari. Izin untuk menggeIar OP telah dikantongi Pemkap Banyuwangi. “Izin OP sudah diterima, tingggal menyusun jadwal,” kata Bupati Anas.

Kegiatan OP diprioritaskan di daerah yang memiliki fluktuasi harga peling tinggi. Pemkab Banyuwangi akan melakukan survey untuk menetapkan lokasi OP. Beras yang dijual di OP adalah kualitas medium yang harganya berkisar antara Rp 7.300 hingga Rp 7.400. Saat ini, harga beras medium di pasaran mencapai Rp 10.000 hingga Rp 11.000.

Bupati Anas minta agar perusahaan penggilingan padi mengutamakan distribusi beras ke pasar lokal. Bupati Anas minta masyarakat tidak perlu resah dan panik menghadapi gejolak harga beras. “Pada bulan maret, Banyawangi memasuki musim panen raya. Pada Januari lalu, 6,8 persen dari luas lahan tanam padi 48.671 Hektare sudah panen dan menghasilkan 21.746 ton beras,” pungkas Anas. (radar)