Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Segera Berlakukan Sistem Penilaian Siswa Online

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Dinas Pendidikan (Dispendik) berencana menerapkan sistem penilaian siswa berbasis online. Program inovasi Dispendik itu diberi nama Computer Base Test (CBT). Melalui program itu, para guru bisa membuat sistem penilaian siswa yang dapat diakses melalui komputer secara online. Rencana penerapan CBT itu mulai disosialisasikan kepada para guru di aula PT. Telkom Banyuwangi Selasa lalu (15/7). Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dispendik, Suratno menjelaskan, fitur online yang dipilih Dispendik ada dua.

Pertama, menu CBT yang memungkinkan penilaian siswa mulai tes hingga rekap nilai menggunakan sistem online. Fitur kedua, SMS Sekolah. Fitur satu ini dapat mengakomodasi layanan komunikasi dari seluruh warga sekolah. Dengan fitur SMS ini, guru dapat menginformasikan kepada wali murid tentang absensi siswa. Selain itu, guru juga dapat memberikan informasi mengenai nilai ujian siswa dengan cepat kepada siswa. “Jadi, nanti fitur CBT dan SMS Sekolah ini saling melengkapi. 

Setelah nilai diperoleh secara online melalui CBT, selanjutnya sistem dapat mengirimkan nilai kepada wali murid secara real time melalui sistem SMS Sekolah,” jelas Suratno. Penerapan sistem CBT tersebut, kata Suratno, diharapkan dapat membuat kinerja guru lebih efisien. Sistem tersebut akan digunakan untuk melakukan publikasi hasil belajar, seperti ulangan harian, ulangan tengah semester,  ulangan akhir semester, dan ujian sekolah.

Bahkan, sistem itu juga bisa digunakan menilai kegiatan evaluasi lain, seperti kuis dan lomba-lomba. “Secara tidak langsung, program ini mengajari siswa aktif menggunakan sistem informasi secara digital,” jelas Suratno. Suratno minta para pendidik dan sekolah tidak mewajibkan siswa memiliki laptop atau tablet android. Guru dan sekolah cukup memberikan pemahaman kepada siswa mengenai sistem online yang segera diberlakukan.  

Jika siswa tidak dapat menyediakan komputer, maka siswa bisa menggunakan laboratorium komputer di sekolah. Program CBT yang diterapkan Dispendik Banyuwangi itu, menurut Suratno, sejalan dengan rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mengembangkan program CBT untuk siswa SMP, SMA, dan SMK. Bahkan, Kemendikbud berencana mengadakan ujian nasional tahun 2016 dengan sistem online.

Suratno mengatakan, sistem CBT telah disosialisasikan kepada operator dan wakil kepala sekolah 55 SMP dan 25 SMA dan SMK. Sementara tidak semua sekolah bisa menerapkan sistem tersebut. Program itu hanya akan diberlakukan di sekolah yang bisa menangkap sinyal internet. Efi siensi sistem CBT, kata Suratno, dapat memangkas waktu, tenaga, dan tempat. Dengan sistem CBT dan SMS Sekolah, Dispendik mengharapkan guru dapat memiliki waktu untuk mengembangkan inovasi lain. Sebab, guru juga butuh waktu untuk meningkatkan kualitas. (radar)