Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Serunya Jaranan & Barong

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Macan-macanan Paling Ditunggu

SELAIN menyuguhkan tarian yang atraktif, pemain jaranan dan barong yang sudah kesurupan tentu juga akan menyuguhkan tontonan yang mendebarkan. Bagaimana tidak mendebarkan, jika sudah ada pemainan jaranan atau barong yang sudah kesurupan, tentu penonton akan menjadi sasaran  amukan dari pemain jaranan.

Namun, jangan khawatir, pemain jaranan yang kesurupan ini tidak akan marah ke  semua penonton. Melainkan hanya kepada penonton yang memang sengaja menggoda dengan siulan tangan maupun siulan peluit. Selalu terjadi kejar-kejaran antara penonton yang menggoda dengan  pemain jaranan yang kesurupan.

Meski resikonya jika tertangkap akan digigit oleh pemain jaranan, namun  hal ini tidak akan menyurutkan penonton untuk tidak melakukan  siulan. Sebaliknya, penonton akan  tambah antusias membunyikan siulan  jika jaranan aktif mengejar.

”Penonton  tidak takut meski resikonya digigit. Menurut saya ini keseruannya,” kata Linggar Barlianta, salah satu koordinator Barong Family  Banyuwangi.  Dalam pertujukan jaranan yang dimulai sejak pagi hingga sore hari, ada banyak sesi tarian yang disuguhkan kepada penonton.

Di awal pertunjukan, tarian selamat datang atau biasa disebut  dengan wayangan dengan menggunkan  jaran kepang pasti disuguhkan.  Selanjutnya, selepas siang hari tarian yang disguhkan lebih atraktif dengan   sajian tari barong prejengan, kucing-kucingan, celeng-celengan, barong   celathok dan lain sebagainya.

Nah, di akhir pertunjukan setiap  jaranan atau barong di Banyuwangi selalu menyuguhkan sesi macan- macanan dan pitik-pitikan. Sesi terakhir ini adalah sesi yang paling ditunggu-tunggu oleh penonton  karena selain atraktif, sesi pemain  yang kesurupan di sini lebih galak   dibandingkan sebelum-sebelumnya.

”Jangan mencoba menggoda kalau sesi macan-macanan dimulai, pasti pemainnya akan mengejar dan menggigit. Sesi terakhir ini yang paling  ditunggu-tunggu, makanya selalu full penonton,” jelas Reza Adi Purnomo, penggemar jaranan lainnya.

Sementara itu, ada perbedaan dari   segi tampilan antara jaranan dari Banyuwangi utara dan selatan. Untuk  wilayah Banyuwangi selatan, kesenian   jaranan tampilannya lebih condong ke  jaranan buto. Para pemain kesenian  jaranan buto ini berperawakan tinggi besar, kekar, dan tentunya lebih sangar  dengan memakai kostum mirip  seorang raksasa kuat.

Gerakan-gerakan tarinya juga mengekspresikan seorang raksasa  yang gagah. Jaran (kuda) kepang yang   digunakan pemain jaranan buto juga berbeda. Jika kesenian jaranan Banyuwangi utara kepala jaran kepangnya lebih ke arah bentuk kuda yang sesungguhnya.

Namun kalau jaranan buto, kepala jaran kepang lebih mirip dengan seorang raksasa dengan wajah yang menyeramkan. ”Kalau jaranan di Banyuwangi utara  make up pemain jaranan yang  ditampilkan lebih terlihat gagah dan tampan, tidak menyeramkan.  Sementara jaranan buto make up-nya   lebih menyeramkan dengan kumis tebal, rambut panjang, wajah merah   dan berbadan besar,” ujar Aris Iskandar,  pecinta jaranan asal Kelurahan Kertosari, Banyuwangi. (radar)

Kata kunci yang digunakan :