Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Stok Minim, Harga Sapi Melejit

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

stokROGOJAMPI – Peternak hewan di Banyuwangi semakin menyusut. Hal itu yang memicu harga hewan melambung tinggi. Bahkan, kondisi itu ternyata sudah berlangsung  dalam beberapa bulan terakhir. Kenaikan harga di pasaran itu berlaku merata untuk semua jenis hewan, misalnya harga sapi, kerbau, dan domba. Semua jenis hewan tersebut samasama mengalami kenaikan harga cukup signifi kan.

Bahkan, persentase kenaikan harga tersebut mendekati 50 persen. Misalnya, harga sapi yang sebelumnya Rp 12 juta, kini bisa mencapai Rp 18 juta. ‘’Kenaikan harga itu sudah terjadi selama enam bulan ini,” ujar Alek, salah satu pedagang hewan saat ditemui di Pasar Hewan Rogojampi kemarin. Menurut dia, kenaikan harga itu dipicu stok hewan di Bumi Blambangan terus menipis. Para peternak hewan kurang semangat karena tidak ada kontes hewan dalam beberapa tahun terakhir.

‘’Kalau ada kontes hewan, peternak sapi semangat,’’ kata warga Dusun Sukonatar, Desa Sukomaju, Kecamatan Srono, itu. Dia menjelaskan, kontes hewan bisa mengangkat nilai jual. Dengan demikian, para peternak sapi akan bergeliat. ‘’Jika harga tinggi, peternak sapi di sini akan senang,” katanya. Di tempat yang sama, Sopyan mengatakan, sapi di Banyuwangi selama ini bisa disuplai ke daerah lain.

Tentu saja kondisi itu sebagai salah satu indikator bahwa hewan di Banyuwangi bagus. ‘’Sapi-sapi ini dikirim ke Jawa Barat, Jawa Tengah. Jombang dan Probolinggo sudah rutin setiap pasaran,’’sebutnya. Oleh karena itu, ternak hewan di Banyuwangi dianggap menjanjikan. Hal itu harus ada peran pemerintah agar para peternak kembali semangat. ‘’Jadi, harga hewan naik bukan karena mendekati Lebaran. Ini murni karena stok hewan mulai sepi,” terang pedagang hewan asal Desa Sragi, Kecamatan Songgon, itu. (radar)