Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Sudah Sepekan Tergenang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Lima Rumah Warga Keramat Pakem

BANYUWANGI – Sedikitnya lima rumah warga di Lingkungan Keramat Pakem, RT 3/ RW2, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi, tergenang. Tidak tanggung-tanggung, air menggenangi rumah warga selama sepekan terakhir. Genangan di Lingkungan Keramat Pakem itu terjadi akibat guyuran hujan deras yang belum mereda hingga kemarin. Selain itu, genangan juga berasal dari air laut yang sedang pasang naik.

Sungai menyempit, setiap kali hujan deras, rumah kami selalu terendam,” terang Hari, 31, warga Lingkungan Keramat Pakem. Hari menyebut, air menggenangi rumahnya sejak Minggu (13/1) lalu. Hingga kemarin (20/1), lantai di dalam rumahnya masih tertutup air dengan ketinggian di atas mata kaki. Bila hujan turun deras, ketinggian air di rumahnya semakin tinggi “Selama masih turun hujan, air di rumah belum akan kering,” katanya.

Menurut Hari, empat rumah tetangganya juga mengalami nasib yang sama seperti rumahnya. “Rumah warga yang tergenang sejak sepekan lalu ini, semuanya ada lima rumah,” jelasnya. Dia menyebutkan, kelima rumah warga yang tergenang sejak sepekan lalu itu antara lain rumah milik Sapuan, Ponijan, Ny Sugiarti, Ny Sundari, dan Hari. “Bu Sugiarti dan Bu Sundari itu janda, kedua orang tersebut hanya tinggal sendirian di rumah,” ungkap Hari. Tentu saja, genangan air selama sepekan di permukiman warga itu mulai menimbulkan problem kesehatan.

Hari mengaku memeriksakan anaknya yang masih berumur 2,5 tahun ke petugas kesehatan. Sebab akhir-akhir ini, anaknya merasa gatal dan panas. “Anak saya sempat sakit,” sebutnya. Warga lainnya Sulkanah, 45, mengaku kedua kakinya kini terasa gatal karena air yang cukup tinggi menggenang di rumahnya. “Suami saya kakinya juga terasa gatal, air masuk ke rumah sejak seminggu lalu dan tidak kering hingga sekarang,” kata istri Sapuan itu.

Dengan nada serius, ibu dua anak ini menyebut, yang membuat repot akibat air yang menggenangi rumahnya ini saat memasak. Maklum, ibu ini menyebut kalau selama ini memasak dengan menggunakan kayu bakar. “Saya tidak punya kompor,” ujar Sulkanah. Sulkanah menambahkan, warga sebenarnya juga ingin merenovasi rumah dengan meninggikan bangunan agar tidak terendam. Namun sejauh ini, mereka mengaku tidak punya biaya untuk rehab rumah. (radar)