Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sumbang Devisa Rp 40 M

LEBAR: Bupati Anas memanen tembakau di Desa Sidowangi, Kecamatan Wongsorejo, Sabtu sore lalu (23/6).
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
LEBAR: Bupati Anas memanen tembakau di Desa Sidowangi, Kecamatan Wongsorejo, Sabtu sore lalu (23/6).

Lahan Tembakau Naik Menjadi 1.300 Ha

WONGSOREJO – Lahan ta naman tembakau meningkat di Banyuwangi tahun ini. Tahun lalu, luas produksi tembakau ha nya sekitar 1.200 hektare (ha). Namun tahun ini, lahan tem bakau meningkat menjadi 1.300 ha. Meningkatnya luas produksi ta naman tembakau itu di picu membaiknya harga tem bakau ta hun 2011 lalu.

Saat itu, produksi tembakau Banyuwangi ter serap pasar sekitar Rp 3.300 per kilogram. “Stabilnya harga tem bakau memicu meningkatnya pro duksi,” ujar Ketua Asosiasi Pe tani Tem bakau Indonesia (APTI) Banyuwangi, Sujianto saat pa nen tembakau kasturi di Desa Sidowangi, Kecamatan Wongsorejo Sabtu lalu (23/6).

Dari 1.300 ha lahan tembakau di Banyuwangi, sebagian besar berada di Kecamatan Wong sorejo yakni sekitar 1.017 ha. “Se dangkan sisanya, berlokasi di Banyuwangi selatan,” ujar Sujianto. Dalam panen raya tembakau itu, Bupati Abdullah Azwar Anas, Kapolres AKBP Nanang Mas budi, Dandim 0825 Letkol Mu slimin Fasya ikut turun ke kebun tembakau.

Bupati Anas mengaku bangga dengan warga Kecamatan Wongsorejo. Walau ditengah keterbatasan air, namun petani Wongsorejo mampu berinovasi untuk memproduksi tembakau yang berkualitas. Keberhasilan berinovasi petani Wongsorejo itu sebagai buk ti bahwa petani tidak begitu saja menyerah pada keadaan alam.

Walau Banyuwangi belum terkenal dengan produksi tembakau, namun semangat dan kerja keras petani Wongsorejo mampu menghasilkan tembakau berkualitas. Tidak hanya itu, petani tembakau juga memberikan kontribusi besar dalam kegiatan perekonomian Banyuwangi. Dalam setiap hektare, tanaman tembakau membutuhkan cost produksi antara Rp 10 juta hingga Rp 12 juta.

Jika dikalikan dengan luas tanaman tembakau yang ada di Kecamatan Wongosorejo 1.017 ha, maka setiap musim tembakau uang yang beredar mencapai Rp 10 miliar lebih. Cost produksi kegiatan tembakau itu menyedot cukup ba nyak lapangan kerja. “Hasil yang dapat cukup besar, yakni Rp 40 juta dalam setiap hektare,” kata Bupati Anas.

Sehingga dalam enam bulan, devisa yang dihasilkan petani tembakau Wongsorejo mencapai Rp 40 miliar lebih. “Kita akan dorong terus agar petani tembakau terus me ningkatkan kualitas produksinya,” tegasnya. Kepala Dinas Pertanian Kehu tanan dan Perkebunan (PKP) Banyuwangi, Ikrori Hudanto mengatakan, pemkab mem berikan perhatian serius ke pada petani tembakau.

Saat ini, petani tembakau sudah membangun kemitraan dengan PT Adi Sampoerna. Selain menerima hasil produksi tembakau petani, PT Adi Sampoerna juga memberikan bimbingan teknis kepada petani. Bimbingan teknis itu diberikan mulai dari proses pembenihan hingga perawatan tanaman. “Itu dilakukan dalam rangka menghasilkan produk tembakau yang berkualitas,” kata Ikrori. (radar)