Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tambang Pasir Semakin Merajalela

Bachoe mengeruk pasir di sungai yang ada di Dusun Sidorejo, Desa Gambor, Kecamatan Singujuruh, kemarin (27/9)
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Bachoe mengeruk pasir di sungai yang ada di Dusun Sidorejo, Desa Gambor, Kecamatan Singujuruh, kemarin (27/9)

SINGOJURUH – Penambangan pasir yang diduga illegal, kembali marak di daerah Kecamatan Singojuruh. Malahan, sungai yang ada di Dusun Sidorejo, Desa Gambor, Kecamatan Singojuruh, ikut dikeruk untuk diambil pasirnya kemarin (27/9).

Dalam penambangan pasir itu, sebuah alat berat backoe ikut diterjunkan untuk mengeruk pasir. Akibatnya, sungai menjadi rusak. Warga sekitar resah karena penambangan pasir itu dianggap telah ngawur.

“Anehnya oleh pemerintah dibiarkan, padahal sudah merusak,” cetus warga sekitar lokasi penambangan pasir sambil menolak menyebut identitasnya.

Sungai yang dibuat tambang pasir itu, berada di Desa Gambor, Kecamatan Singojuruh. Hanya saja, untuk menuju ke lokasi melewati Dusun/Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono. “Daerah saya juga terdampak,” terang Misman, 54, Kepala Dusun/Desa Parijatah Kulon.

Misman menyebut dalam penambangan pasir itu, pemilik tambang pasir tidak pernah minta izin. Dan pihaknya, menyerahkan sepenuhnya pada warga sekitar dan petugas ketertiban. “Warga kami ikut resah, karena terganggu dengan kendaraan yang membawa pasir,” cetusnya.

Sementara itu, Kepala Desa Gambor, Syaiful Badar, 51, mengakui  ada penambangan pasir di wilayahnya. Tapi, dirinya tidak tahu pemilik tambang pasir itu karena tidak pernah mengurus izin. “Tambang pasir itu tidak ada izinnya,” sebutnya.

Sayangnya, saat Jawa Pos Radar Genteng datang ke lokasi tambang pasir, itu tidak ada orang sama sekali. Sehingga, belum diketahui pemilik tambang pasir tersebut. “Milik warga sini saja, tapi orangnya sedang pergi,” terang salah satu warga yang ada di sekitar lokasi tambang pasir. (radar)