Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tamu Sulit Bertemu kalau Bukan Keluarga

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Di mata tetangga kanan-kiri, sosok dan keseharian Jane Ariswati alias Yeni, 57, adalah tipe orang yang tertutup. Bertamu ke rumah janda tersebut perlu usaha keras.

-ALI NURFATONI, Genteng-

KABAR meninggalnya ibu-anak warga Dusun Pandan, RT 01/RW 04, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, langsung menyebar ke pelosok desa. Begitu kabar pembunuhan sadis merebak, saat itu juga warga langsung bangun dari tidur dan mengecek kebenaran kabar yang menggegerkan tersebut. Warga pun bergunjing terkait kematian sadis Jane Ariswati dan anaknya, Sherly Kurniawati, 18, tersebut.

Mulai dari bisnis hingga masalah pribadi mereka menjadi bahan pembicaraan. Salah satunya terkait masalah perceraian Yeni dan suaminya beberapa tahun lalu. Ada juga yang mengisahkan tentang hubungan asmara Sherly Kurniawati dengan kekasihnya, Adi, yang baru saja kandas. Sudah bertahun-tahun Yeni menempati rumah nomor 242 tersebut.

Meski sudah puluhan tahun menempati rumah itu, tapi warga sekitar jarang bertamu ke rumah janda tersebut. Sebab, selama hidup, ibu satu anak itu dikenal sebagai orang yang tertutup. “Ya begitu itu, selain keluarga sangat sulit bertamu,” ujar ketua RT setempat, Setyono. Bila bukan keluarga sendiri, orang yang ingin bertamu sulitnya minta ampun.

Apalagi, jika bertamu pada malam hari, tentu sangat sulit sekali. Kalau tidak rusan bisnis, pasti sulit ditemui. Sebab, pagi hingga sore pintu gerbang rumah distributor krupuk tersebut selalu buka. Praktis, di malam hari pintu gerbang rumah di sisi selatan jalan poros provinsi tersebut selalu tutup. Tentu saja, warga sekitar tidak tahu tindak-tanduk mereka di dalam rumah.

Hingga kemarin, masih banyak warga yang memperbincangkan Yeni. Di mata para tetangga, bisnis kerupuk yang digeluti Yeni terbilang sukses. Sebab, kerupuk dari Surabaya tersebut selalu dipasok dalam jumlah besar. Pelanggan kerupuknya juga banyak, bahkan kerupuk tersebut sudah merambah Pulau Dewata. Maka dari itu, jangan heran jika di sekitar lokasi kejadian terdapat puluhan bungkus kerupuk.

Di mata warga, Yeni dikenal sebagai sosok yang ulet dalam berbisnis. Selain itu,
wanita itu juga rajin ibadah ke gereja. Di dalam rumahnya banyak salib. Foto dalam perayaan hari besar agama juga banyak terpampang di dinding. Ketua RT 01/RW 04 Dusun Pandan, Setyono mengungkapkan, bertamu ke rumah Yeni memang tidak mudah. Tamu harus lebih dulu mengetuk pagar.

‘’Saya saja sangat sulit bertamu. Pokoknya Bu Yeni cukup ketat dalam menerima tamu yang datang,” ungkap Setyono. Sementara itu, setelah menjalani otopsi, jenazah dua korban pembunuhan itu langsung dimakamkan di tempat pemakaman Dusun Curah Tangi, Desa Setail, Kecamatan Genteng. (radar)