Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Target Sarjitu 17 Persen, Bung Sigap Digalakkan

LEPAS BALON: Dua dari kanan, H. Ainul Yakin, Sekretaris AKLI, didampingi Agung Surana (dua dari kiri) melaunching Bang Sigap kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
LEPAS BALON: Dua dari kanan, H. Ainul Yakin, Sekretaris AKLI, didampingi Agung Surana  dua dari kiri) melaunching Bang Sigap kemarin.

BANYUWANGI – Sukses mengenalkan Sarjitu (pemasaran siji pitu) bulan lalu, PLN Banyuwangi kembali melaunching ‘Bung Sigap’ (nyambung singkat gak ada suap) kemarin. Launching Bung Sigap ini sekaligus wujud keseriusan PLN Banyuwangi dalam menyukseskan pertumbuhan penjualan Sarjitu yang mencapai 17 persen. Manager APJ PLN Banyuwangi, Ir. Agung Surana mengatakan, untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat maka Sarjitu dan Bung Sigap berupaya untuk di- maksimalkan.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan pelayanan penyambungan baru, perubahan daya, dan migrasi. Sehingga sesuai dengan tingkat mutu pelayanan yang sudah dideklarasikan, yaitu pasang baru daya sampai dengan 5.500 VA lima hari menyala, perubahan daya tiga hari menyala, migrasi lima hari menyala. Selain itu, Bung Sigap juga memberikan kemudahan, kecepatan, dan kepastian serta meningkatkan citra layanan PLN.

“Disamping itu juga untuk mencapai target kinerja penyambungan tahun 2012 yang telah ditetapkan,” kata Agung, kemarin. Agung menjelaskan, jika dibandingkan dengan kontrak model lama, pelayanan penyambungan yang dilaunching ini mengalami perubahan. Yaitu satu rayon pelayanannya dilakukan oleh satu vendor. Dengan kondisi ini diharapkan pelayanan yang diberikan lebih mudah dikontrol, layanan pasang baru sampai dengan 5.500 VA harus menyala dalam lima hari kerja, perubahan daya tiga hari kerja, dan migrasi prabayar lima hari sudah harus menyala.

Dari SDM, kata dia, pelayanan penyambungan yang baru ini juga berbeda dengan kontrak model lama karena model pelayanan yang baru ini petugasnya harus terdidik, bersertii kat kompetensi, menggunakan seragam, sarana, dan identitas yang jelas. Kemudian, dengan kontrak pelayanan penyambungan yang baru ini petugas lebih terjamin (gaji tetap dan ada Jamsostek). Sehingga diharapkan integritas layanan publik akan lebih baik dari model sebelumnya.

“Dengan mempertimbangkan hal tersebut, saya minta agar pelaksanaan kontrak pelayanan penyambungan Bung Sigap dapat dilaksanakan secara konsisten oleh kita semua,” tegasnya. Dikatakan, komitmen layanan tanpa suap ini, sekaligus sebagai upaya pencitraan kepada masyarakat bahwa berurusan dengan PLN sangat mudah, cepat, dan transparan. Karenanya, pelaksanaan di lapangan harus benar-benar dilakukan demi kenyamanan para pelanggan. “Investasi peralatan untuk melayani pelanggan ini tidak sebanding dengan hasil yang akan diraih PLN. Kami ingin menyatakan kepada masyarakat bahwa berurusan dengan PLN adalah mudah, cepat dan transparan,” ungkap Agung. (radar)