Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tegas Berantas Bullying, Bupati Banyuwangi Sediakan Bilik Khusus Konseling

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGIBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memantik gencarnya sosialisasi pencegahan kekerasan, perundungan, dan pelecehan seksual terhadap pelajar di tengah deretan kasus yang terjadi belakangan ini.

Seperti saat Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) di Watukebo, Kecamatan Blimbingsari. Ipuk memberikan penyuluhan tentang anti bullying dan kesadaran untuk menghindari tindak kekerasan dan pelecehan seksual di SMPN 1 Atap Blimbingsari, Watukebo.

Ipuk mengajak para pelajar untuk tidak membully dan menegaskan bahwa tidak boleh menghina teman, orang tua, fisik, dan hal lainnya.

“Ayo siapa di sini yang suka membully?” tanya Ipuk kepada anak-anak, Jumat (17/03/2023).

“Mulai sekarang, tidak boleh menghina temannya ya. Apapun itu. Tidak boleh menghina orangtua, tidak boleh menghina fisik, dan lain sebagainya,” lanjut Ipuk.

Bupati Ipuk juga menambahkan bahwa upaya pencegahan tersebut telah dilakukan secara sistematis dengan melibatkan semua pihak terkait, mulai dari stakeholder hingga wali murid.

“Kami telah mengajak pihak kepolisian, TNI, kejaksaan dan para pihak lainnya untuk memerangi dosa pendidikan ini,” jelas Ipuk.

Selain melibatkan stakeholder terkait untuk turut terlibat menangani, lembaga sekolah juga menjadi garda terdepan dalam pencegahan dan penindakannya.

“Di sekolah-sekolah dan pesantren di Banyuwangi, kita siapkan pojok curhat. Ini wadah bagi anak-anak untuk menyampaikan problemnya,” ujar Ipuk.

Dari pojok curhat tersebut, lanjut Ipuk, kemudian memberikan keberanian bagi para peserta didik yang mengalami permasalahan. Dari keterbukaan tersebut, berbagai tindakan preventif dan penanganan bisa segera diselesaikan.

“Kami mendorong para guru tidak hanya menunggu. Tapi, harus peka terhadap kondisi murid. Jika ada yang tidak wajar, segera dekati. Berikan konseling dan problem solving,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Suratno menambahkan, upaya tersebut tidak hanya dengan Pojok Curhat.

“Tapi kami melengkapinya dengan Pekan Parenting. Dimana, kita menyatukan persepsi antara para guru dengan wali murid untuk bersama-sama memberikan pengasuhan kepada anak didik kita,” terang Suratno.

Dengan kombinasi antara para guru di sekolah, orang tua di rumah dan seluruh kesadaran stakeholder di lingkungan, akan memberikan pengawasan yang lebih optimal untuk perlindungan anak.

“Ini menjadi tanggungjawab bersama,” pungkas Suratno. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Ferry Agusta Satrio

source