Penyebab Kematian Puluhan Domba di Kelurahan Sumberejo
BANYUWANGI – Kematian misterius puluhan domba milik warga Kelurahan Sumberejo dan Kebalenan menjadi perhatian serius aparat kepolisian. Menanggapi keresahan masyarakat, polisi langsung turun ke lapangan dan memeriksa kondisi ternak yang mati.
Kapolsek Banyuwangi, AKP Ketut Redana, mengatakan timnya sudah turun dan mengecek lokasi matinya hewan tersebut. Hasil pemeriksaan diketahui hewan itu mati karena ada yang kehabisan darah hingga ada daging yang terkoyak. Soal penyebabnya, polisi mengesampingkan dugaan adanya hewan jadi-jadian alias lembo.
“Kalau karena hewan jadi-jadian seperti banyak dipikirkan masyarakat, rasanya tidak mungkin,” bebernya. Ketut memprediksi, kematian hewan ternak itu disebabkan hewan predator. Jenisnya, kata Ketut, bisa anjing liar. Kalaupun ada bekas gigitan di leher itu bisa jadi karena hewan predator menginginkan calon mangsanya mati lebih cepat sebelum dimangsa.
“Lihat saja di film dokumenter di televisi. Titik mematikan seperti leher akan langsung diserang untuk melumpuhkan mangsa,” ujarnya. Dugaan itu berdasar banyaknya jejak kaki yang diduga hewan pemangsa di sekitar lokasi kejadian. Sayang, jejak itu banyak hilang karena banyak masyarakat yang ingin melihat langsung domba yang mati itu.
Sementara itu, tidak ingin kejadian serupa terulang, masyarakat memberi warna pada hewan ternaknya di beberapa bagian. Itu dilakukan agar hewan pemangsa tidak memangsa hewan ternak milik mereka. Seperti diberitakan kemarin, warga Kelurahan Sumberejo, Banyuwangi, resah dalam sepekan terakhir.
Puluhan hewan ternak, berupa domba, mati menge naskan dengan luka gigitan di leher. Penyebab pasti kematian puluhan domba tersebut masih misterius. Yang pasti, dengan kematian kambing tersebut warga tidak bisa tidur nyenyak.
Mereka terus melakukan ronda malam demi menangkap “makhluk” misterius pemakan domba milik warga itu. Melihat luka di tubuh ternak tersebut paling parah dialami seekor domba yang hanya menyisakan isi perut dan tulang. Kepala kambing utuh. Ternak ini ditemukan di dekat areal kebun singkong persis di depan perumahan Istana Brawijaya. (radar)