Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Anjing Liar Serang Tujuh Kambing di Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Warga RT 4/RW 2 Lingkungan Karanganom, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, bersiap siaga  memburu anjing liar yang melintas di wilayahnya selama tiga haru terahir. Penyebabnya, tujuh ekor kambing milik warga Lingkungan Karanganom diserang sekelompok anjing liar sejak Kamis malam lalu (9/2).

Akibat serangan anjing liar itu, satu per  satu kambing yang sudah terkena gigitan akhirnya mati. Warga yang geram pun kemudian melakukan perburuan anjing liar. Bahkan pagi kemarin (11/2), warga  berhasil menembak mati seekor anjing  liar dari kawanan Pulau Santen.

Samsul Hadi, salah seorang pemilik kambing mengatakan, kejadian serangan  anjing liar bermula pada Kamis sore lalu. Saat itu, kambing miliknya sedang digembalakan di tanah sekitar pekuburan tak jauh dari Savana Pulau Santen. Tiba-tiba,  seorang tetangga meneriakinya dan mengatakan jika ada kawanan anjing liar menggigit beberapa kambing warga yang  sedang merumput di dekat Savana.

Benar saja. Saat datang di lokasi penggembalaan, Samsul melihat dua ekor kambing miliknya sudah digigit anjing liar di bagian lehernya. “Kata warga yang melihat, anjing liar ini datang secara bergerombol. Kemudian, anjing-anjing  itu langsung menyerang kambing yang  sedang merumput. Ada satu yang digigit langsung nyaris putus kepalanya, Itu kambing milik Pak Maswi,” ujar Samsul.

Menurut Samsul, setidaknya tujuh ekor kambing yang digigit oleh anjing liar saat  itu. Dua ekor merupakan kambing milik Samsul, satu ekor milik Naskuri, satu ekor kambing lainnya milik Maswi. Sedangkan tiga ekor kambing sisanya,  tercatat milik warga bernama Ahmad.

Empat dari tujuh kambing itu, akhirnya  mati setelah beberapa saat digigit anjing  liar. Sedangkan tiga ekor kambing lainnya masih hidup, namun kondisinya lemah  dan nafsu makannya berkurang. “Kambing milik saya sudah mati satu ekor, yang satu ini masih hidup. Kalau anjing liar ini gaya berburunya menggigit dulu kambing buruannya. Setelah  kambing itu mati, barulah nanti dimakan oleh sekelompok anjing liar itu. Jadi tidak dimakan di tempat,” kata pria yang mengaku  memiliki 17 ekor kambing itu.

Sementara itu, Ketua RT 4/RW 2 Lingkungan Karanganom, Kelurahan Karangrejo, Slamet  Efendi mengatakan, serangan anjing liar semacam ini sebenarnya sering terjadi saat musim kawin anjing liar. Tapi kali ini,  serangan anjing liar dirasa lebih ganas dari tahun sebelumnya. Karena itu, warga mulai khawatir  dengan serangan anjing tersebut.

Akhirnya, Slamet bersama warga melakukan perburuan anjing liar sejak kemarin. Hasilnya, seekor anjing liar berhasil tertembak senapan angin dan bangkainya langsung dibuang  ke laut.  Slamet mengaku sempat ditawari pihak kelurahan untuk melakukan perburuan bersama dengan melibatkan Babinsa dan  Babinkamtibmas. Namun, dia meminta ditunda dulu dan memilih berburu dengan warga setempat.

“Mungkin besok (hari  ini) Pak Lurah bersama Babinkamtibmas dan Babinsa berencana akan memburu anjing  liar itu bersama-sama,” kata Slamet. Menurut Slamet, keberadaan anjing liar ini sudah cukup meresahkan warga. Karena  kambing milik warga yang  digembala di sekitar Pulau Santen mencapai seratus ekor.

“Ada sepuluh warga yang punya kambing rata-rata 10 ekor. Berarti kambing warga bisa mencapai seratus ekor. Setelah ini, warga  rencananya memasang jarring jebakan untuk menangkap anjing  liar,” pungkasnya.(radar)