BANYUWANGI, KOMPAS.com – Terduga teroris berinisial SN yang ditangkap oleh Densus 88 Anti Teror di Banyuwangi, Jawa Timur berstatus sebagai seorang Direktur Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Suratno menyarankan agar pimpinan PKBM diganti agar aktivitas belajar mengajar di yayasan pendidikan itu tetap berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku di NKRI.
Baca juga: Guru PKBM Milik Terduga Teroris di Banyuwangi Dikumpulkan, Diminta Setia NKRI dan Pancasila
“Kami sarankan agar ada penggantian ketua yayasan,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Suratno kepada Kompas.com, Selasa (6/6/2023).
Menurut Suratno, dengan pergantian pucuk pimpinan tersebut, aktivitas di PKBM yang diampu oleh terduga teroris itu akan dapat kembali berjalan dengan maksimal.
“Agar layanan terhadap warga binaan tetap berjalan,” ujar Suratno.
Baca juga: Pria yang Ditangkap Densus 88 di Banyuwangi Dibidik sejak 8 Tahun Silam
Sebelumnya, para tenaga pengajar atau tutor di PKBM At-Taubah milik terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Banyuwangi, dikumpulkan oleh pemerintah setempat.
Melalui Dispendik dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Banyuwangi, mereka diminta setia terhadap NKRI dan Pancasila.
Mereka dikumpulkan di Gedung Aula Korwilker Satdik Kecamatan Rogojampi, pada Senin (6/5/2023). Para guru itu kembali digembleng soal nasionalisme.
Mereka juga diberikan materi tentang wawasan kebangsaan dari aparat kepolisian, TNI, dan Pemkab Banyuwangi.
“Kami tanyakan satu per satu, tidak ada hal-hal yang mengarah untuk berbuat yang bertentangan dengan NKRI dan Pancasila (dalam kegiatan belajar di PKBM),” kata Kepala Bakesbangpol Banyuwangi Muhamad Lutfi.