BANYUWANGI, KOMPAS.com – SN, terduga teroris asal Banyuwangi, Jawa Timur, yang ditangkap oleh Densus 88 Anti Teror, ternyata memiliki jumlah murid hampir seribu orang.
Diketahui, selain berprofesi sebagai pengacara, SN juga terlibat aktif dalam proses peningkatan sumber daya manusia (SDM) masyarakat Banyuwangi, melalui PKBM.
Terduga teroris SN memiliki lembaga pendidikan bernama PKBM At-Taubah. Lokasinya bersatu dengan tempat tinggalnya, yakni di Dusun Susukan Kidul, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi.
Lembaga PKBM itu memiliki sejumlah kegiatan. Antara lain pendidikan anak usia dini (PAUD), program paket A, B, dan C, serta life skill.
Baca juga: Peradi Banyuwangi Tegaskan Pengacara yang Ditangkap Densus 88 Bukan Anggotanya
Kepala Bidang Pendidikan Masyarakat Dinas Pendidikan Banyuwangi Nuriyatus Sholeha mengatakan, PKBM At-Taubah milik SN mempunyai 927 siswa.
Pada tahun ini sebanyak 429 siswa akan lulus ujian paket. Mereka mengikuti kegiatan belajar-mengajar untuk kejar paket A, B, dan C.
“Yang sekolah di PKBM bukan orang-orang yang menganggur. Mereka ada yang sambil momong anak, momong cucu, bekerja,” kata Nuri, Senin (5/6/2023).
Menurut Nuri, PKBM At-Taubah menggelar kegiatan belajar mengajar secara offline dan online.
“Proses belajar mengajar dilakukan secara berkelompok,” terangnya.
Menurut Nuriyatus, nasib para siswa dan tutor di PKBM perlu diselamatkan. Oleh sebab itu, proses kegiatan belajar mengajar di PKBM itu tidak boleh berhenti.