Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Tiga Nyawa Melayang di Sasak Bomo

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Erik Baru Belajar Nyopir. Penabrak Tiga Wanita di Sasak Bomo Terkuak

ROGOJAMPI – Tak sampai se pekan polisi berhasil mengung kap identitas sopir dump truck yang menewaskan tiga pengendara motor di jalan raya Sasak Bomo, Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Senin lalu (22/7). Sopir nahas itu adalah Erik Kurniawan, 17. Erik tercatat sebagai warga Dusun Kebalen, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono.

Erik hingga kini masih dalam pencarian polisi. Sebagai gantinya, polisi menahan orang tua Erik, Supriyadi, 44. Sebab, ketika truk tersebut menabrak tiga orang, Supriyadi ikut dalam ken daraan tersebut. Bahkan,  dialah yang menyuruh Erik kabur bersama truknya. Kemudian, Supriyadi berpura-pura m nolong korban. ”Erik masih kita cari.

Orang tuanya mengakui bahwa yang mengemudikan dump truck itu Erik,” ujar Kapolsek Rogojampi Kompol Bagio SP melalui KanitreskrimIpda Winardi di markasnya kemarin. Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di tikungan Sasak Bomo, Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Senin siang (22/7). Akibat kecelakaan tersebut, dua perempuan me ninggal dunia di lokasi kejadian.

Korban meninggal dunia adalah Sri Wulandari, 15, siswa baru SMAN I Srono. Korban meninggal lain adalah Arliyani, 20, warga Dusun Jajag, Desa Bulusari, Kecamatan Gambiran. Keduanya mengalami luka parah di kepala. Satu lagi perempuan kritis, ibu Arliyani, yakni Samini, 47. Kecelakaan itu terjadi saat Arliyani membonceng ibunya, Samini, menggunakan Honda Beat warna hitam bernopol P 2783 VY.

Mereka melaju dari arah selatan. Saat bersamaan, di depannya ada Sri Wulandari, 15, yang mengendarai Honda Beat warna merah bernopol P 5956 ZK. Entah bagaimana kejadian pastinya, ketika sampai di tempat kejadian perkara (TKP), di jembatan perbatasan Kecamatan Srono dan Kecamatan Rogojampi, kedua motor matik tersebut sama-sama jatuh ke jalan raya.

Pada saat bersamaan, melintas dump truck pengangkut pasir dari arah berlawanan, yakni utara. Truk muatan pasir itu langsung menghantam ke tiga perempuan yang jatuh dari motor tersebut. Akibat ke jadian itu, Sri Wulandari dan Arliyani sama-sama mengalami luka parah di kepala. Kedua perempuan pengendara motor ter sebut meninggal dunia di lo kasi kejadian, sedangkan Samini meninggal dunia setelah di rawat di RSNU Mangir.

Kanitreskrim Ipda Winardi me ngatakan, mengungkap si apa identitas sopir dump truck bukan perkara mudah. Sebab, saat kejadian, tak ada yang mengetahui secara pasti no pol dump truck tersebut.“Ter lebih di Wonosobo ada tiga sopir dump truck yang nama nya sama-sama Supri,” tutur Winardi. Namun, berkat penyelidikan yang mendalam didukung data yang akurat, polisi akhirnya berhasil menemukan sopir dump truck bernama Supriyadi yang mobilnya baru saja menabrak tiga wanita hingga meninggal dunia itu.

Hasil penyelidikan diketahui bahwa saat kejadian (22/07), Arliyani, 20, membonceng ibunya menggunakan Honda Beat dari arah selatan. Ketika sampai di tempat kejadian perkara, motor Honda Beat yang dikemudikan Sri Wulandari,15, melaju perlahan dan hendak belok ke kanan. Namun, karena jarak kedua motor tersebut berdekatan, akhirnya bagian depan motor yang dikemudikan Arliyani menyenggol bagian belakang motor yang dikemudikan Sri Wulandari.

Keduanya pun terjatuh ke jalan raya. Saat kedua motor itu jatuh, ke tiga wanita itu sama-sama tak mengalami luka, karena kendaraan mereka memang berjalan pelan. “Saat mereka bertiga sama-sama mau bangun, mendadak dihantam dump truck dari arah utara hingga dua meninggal di TKP dan satu kritis,” jelas Winardi. “Saksi mata tukang tambal ban di dekat TKP melihat kejadian itu dan merasa trauma,” lanjutnya.

Setelah menabrak ketiga korban, dump truck yang ternyata di kemudikan Erik itu berhenti. Saat itu, Supriyadi turun dari kendaraan dan hendak menolong korban. Sementara itu, sang anak disuruh langsung meninggalkan lokasi menuju selatan. Melihat sopir truk kembali menjalankan kendaraannya, warga yang berkerumun melakukan pengejaran. “Namun, oleh Supriyadi dicegah.

Dia bilang kepada warga bahwa dia sudah tahu nama dan alamat sopir truk yang kabur itu,” kata Winardi. Warga tidak tahu bahwa Supriyadi adalah orang tua Erik. Setelah warga dan Polisi Lalu Lintas Rogojampi mengevakuasi para korban, Supriyadi juga meninggalkan tempat sebagaimana warga lain. Sementara itu, Erik sendiri yang melaju terus ke arah selatan ternyata hampir saja masuk got saat belok ke arah kiri atau ke timur.

”Dia sempat bersem bunyi di sebuah tempat di Srono,” ungkap Winardi. Setelah dirasa aman, dia mencuci truknya sekaligus membersihkan bercak darah yang ma sih melekat. “Setelah dicuci, baru dia pulang,” tuturnya.  Kasus itu terbongkar setelah po lisi yang mengantongi sejumlah bukti dan keterangan para saksi mendatangi rumah Supriyadi kemarin malam.

Saat didatangi petugas, istri Supriyadi beberapa kali mencoba mengalihkan pembicaraan dan menutupi kasus tersebut. Namun, berkat informasi awal yang kuat, polisi berhasil membuat Supriyadi dan istrinya mengakui kejadian tersebut. Bahkan, Supriyadi mengakui dan membenarkan semua informasi yang didapat petugas bahwa sopir truk tersebut adalah Erik yang tak lain anak kandungnya.

Supriyadi juga mengakui bahwa Erik sebenarnya masih belajar nyopir dan diajari bekerja. ”Cuma saat kami datang, ternyata Erik sudah pergi dan sampai se karang belum kami temukan. Erik ternyata belum punya SIM dan KTP,” tandas Winardi. (radar)

Kata kunci yang digunakan :