Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tiket KA Naik, Penumpang Anjlok Drastis

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

tiketkaBANYUWANGI- Keputusan manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) menaikkan tarif tiket kereta api (KA) Sri Tanjung dan Tawang Alun tampaknya harus dibayar mahal. Akibat kenaikan tarif tersebut, penumpang dua KA kelas ekonomi tersebut anjlok hingga 50 persen. Anjloknya jumlah penumpang KA kelas ekonomi AC itu terjadi mulai tarif baru diberlakukan 10 April 2013 lalu. Hingga kemarin (12/4), tren penumpang kedua KA itu belum normal seperti sebelum penyesuaian tarif.

Selama ini, tiket dua KA itu sering ludes dan menjadi pilihan transportasi utama bagi warga yang akan ke Malang dan Jogjakarta. Namun, beberapa hari terakhir, penumpang KA tujuan dua kota itu tampaknya beralih ke transportasi lain. Tren penurunan penumpang tidak hanya pada keberangkatan dari Banyuwangi. Kedatangan KA itu dari Malang dan Yogyakarta juga sepi penumpang tujuan Banyuwangi. “Banyak kursi kosong,” ujar Sugianto, penumpang KA Sri Tanjung.

Tren penurunan penumpang itu diakui Ma nager Humas dan Hukum PT KAI Daops IX Jember, Gatut Sutiyatmoko. Me nurut Gatut, sejak penyesuaian tarif baru, data penjualan tiket penumpang dari Banyuwangi mengalami fluktuatif. Se tiap hari, lanjut dia, penjualan tiket dua KA itu berkisar antara 40 hingga 50 persen. Walau mengalami tren penurunan, dia memprediksi kondisi itu tidak akan ber langsung lama. “Normal saja, setiap ada penyesuaian tarif baru tren-nya selalu turun,” katanya.

Dalam waktu yang tidak terlalu lama, dia optimistis penumpang KA akan normal kembali. Apalagi, sebut dia, penyesuaian tarif baru itu bertujuan meningkatkan kelas pelayanan kepada pengguna jasa. Penyesuaian tarif baru itu dilakukan karena PT KAI ingin menaikkan kelas layanan. Sebelumnya, dua KA itu tidak dilengkapi AC Namun, saat ini kedua KA itu sudah dilengkapi pendingin ruangan. Dengan peningkatan pelayanan itu, secara otomatis harus ada penyesuaian tarif. Saat ini penumpang kedua KA tidak kepanasan lagi seperti dulu. “Kini setiap gerbong sudah di lengkapi AC. Penumpang lebih nyaman dan bisa istirahat se lama perjalanan,” katanya.

Sekadar diketahui, mulai 10 April 2013 tiket kedua KA tersebut naik drastis hingga 300 persen. Tiket KA Sri Tanjung jurusan Banyuwangi-Lempuyangan, Jogjakarta, naik menjadi Rp 70 ribu dari sebe lumnya hanya Rp 35 ribu. Tarif KA Tawang Alun jurusan Banyuwangi-Malang naik dari Rp 18.500 menjadi Rp 50 ribu. Selain menetapkan tarif flat, PT. KAI juga menerapkan tarif batas bawah (TBB) dan tarif batas atas (TBA) untuk ke dua KA tersebut.

TBB KA Sri Tanjung ditetapkan sebesar Rp 70 ribu dan TBA sebesar Rp 125 ribu. TBB Tawang Alun ditetapkan sebesar Rp 40 ribu dan TBA sebesar Rp 65 ribu. Kenaikan tarif tiket KA Sri Tan jung dan Tawang Alun itu disebabkan perubahan layanan. Selama ini, kedua KA dengan tujuan dua kota berbeda itu dilayani dengan layanan kelas ekonomi (K3). Na mun, beberapa bulan terakhir layanan di kedua KA itu ditingkatkan menjadi ke las ekonomi AC (K3-AC).

”Dengan mempertimbangkan permintaan pasar, maka tarif tiket dua KA itu disesuaikan,” kata Gatut. Khusus KA Sri Tanjung, proses peningkatan layanan belum tuntas di seluruh rangkaian gerbong. Saat ini, proses pemasangan AC masih berlangsung. “Karena proses pemasangan AC di KA Sri Tanjung belum selesai, maka masih diberlakukan tarif ekonomi biasa sampai ada kabar lebih lanjut,” tambah Gatut. (radar)