BANYUWANGI- Komisi Pemilihan Umum (KPU) memangkas jumlah tempat pemungutan suara (TPS) pada pemilu presiden 9 Juli 2014.Pada pemilu legislatif (pileg) 9 April jumlah TPS mencapai 3.409 titik. Sedangkan pada pilpres 9 Juli, jumlah TPS dipangkas menjadi 3.139 titik.Dengan pemangkasan jumlah TPS itu, maka ada sekitar 730 titik TPS pileg yang tidak digunakan. Tidak hanya jumlah TPS, jumlah pemilih di masingmasing TPS juga mengalami perubahan dari pileg lalu.
Pada pileg, jumlah maksimal pemilih di TPS dibatasi hingga 500 orang pemilih saja. Sementara pada pilpres mendatang, batas maksimal pemilih ditambah menjadi 800 orang pemilih. “Keputusan pengurangan TPS dan penambahan jumlah maksimal pemilih pada setiap TPS dilakukan KPU pusat,” ungkap Sekretaris KPU, Bambang Santosa saat ditemui di kantornya kemarin (2/5). Selain itu, KPU Banyuwangi juga sudah merampungkan penyusunan daftar pemilih sementara (DPS) pilpres Banyuwangi.
Total DPS yang sudah ditetapkan sebanyak 1.258.498 orang, yang terdiri dari 623.968 pemilih pria dan 634.530 pemilih perempuan. Data dalam DPS akan terus di update untuk mengetahui calon pemilih baru, calon pemilih yang meninggal dunia, dan pemilih pindah alamat rumah. “Patas akhir pembaruan data pemilih tujuh hari menjelang pemilu presiden,” kata Bambang. Bambang mengungkapkan, untuk menyiapkan pilpres 9 Juli, KPU pusat sudah mengirim surat edaran.
Dalam surat edaran itu, KPU pusat menginstruksikan KPU daerah menyiapkan kotak suara sebanyak dua kali dari jumlah TPS. Sedangkan untuk bilik suara, KPU minta menyiapkan empat kali lipat dari jumlah TPS. KPU Banyuwangi sudah siap mendistribusikan kotak suara dan bilik suara ke seluruh kecamatan di Banyuwangi. Untuk urusan logistik seperti tinta, surat suara dan lain-lainnya KPU Banyuwangi masih menunggu distribusi dari pusat. “KPU Pusat minta KPU daerah melakukan koordinasi dengan tim sukses daerah.
Koordinasi ini baru akan dilakukan setelah pelantikan anggota KPU baru pada tanggal 12 Juni 2014,” jelas Bambang. KPU Banyuwangi memiliki beberapa kegiatan untuk menyampaikan informasi pemilu presiden. Yang pertama memasang spanduk yang berisi pemberitahuan pilpres, peringatan kepada warga yang belum masuk dalam DPT agar segera mendaftar ke Panitia Pemungutan Suara (PPS). “Melalui tokoh masyarakat lah gebyar pemilu disampaikan pada masyarakat. Mungkin akan disampaikan pada saat kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial,” tambah Bambang (radar)
