sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Dunia pendidikan di Kabupaten Pasuruan berduka. Tragedi memilukan terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Darullughah Wadda’wah (Dalwa) Bangil pada Senin (27/10).
Belasan santri dilaporkan jatuh dari tangga gedung asrama, satu di antaranya meninggal dunia.
Informasi yang dihimpun Radar Bromo (Jawa Pos Group) menyebutkan, sebanyak 12 santri dilarikan ke IGD RSUD Bangil dalam waktu hampir bersamaan.
Baca Juga: Cita-Cita Jadi Hafidzah, Putri Hemilia Tewas Tertimpa Plafon Asrama Pesantren di Situbondo, Wafat Dalam Keadaan Syahid!
Para korban mengalami luka serius di berbagai bagian tubuh, mulai dari patah tulang hingga cedera berat.
Humas RSUD Bangil, M. Hayat, membenarkan kedatangan belasan santri tersebut. Menurutnya, tim medis langsung memberikan penanganan cepat begitu para korban tiba.
“Benar, ada 12 pasien dari Ponpes Dalwa datang hampir bersamaan. Sebagian besar mengalami fraktur atau patah tulang,” ujarnya, Selasa (28/10).
Beberapa korban harus menjalani operasi, sementara lainnya diobservasi intensif. Ada pula santri yang diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan singkat.
Baca Juga: Derasnya Hujan dan Angin Malam Tumbangkan Asrama Putri Pesantren di Situbondo, 1 Santri Tewas!
“Sebagian langsung masuk ruang tindakan. Setelah itu dilakukan observasi lanjutan. Beberapa sudah diperbolehkan pulang,” jelas Hayat.
Namun, nasib tragis menimpa salah satu santri berinisial IMY (15). Remaja itu meninggal dunia sesaat setelah tiba di IGD.
“Belum sempat dilakukan tindakan apa pun karena sudah dalam kondisi tidak bernyawa,” ungkap Hayat.
Dari 12 korban, enam santri menjalani rawat jalan, satu dirujuk ke rumah sakit di Gresik atas permintaan keluarga, sedangkan tiga lainnya masih dirawat intensif.
Dua santri lain masih menjalani konsultasi medis lanjutan.
Page 2
Baca Juga: Pemkab Situbondo Tanggung Biaya Perawatan Santri Korban Ambruknya Atap Pesantren Syekh Abdul Qodir Jaelani
Pihak kepolisian hingga kini belum memberikan keterangan detail terkait penyebab maupun kronologi insiden tersebut.
Kapolsek Rembang AKP Mulyono hanya membenarkan adanya peristiwa itu tanpa penjelasan lebih lanjut.
Hal serupa disampaikan Kasi Humas Polres Pasuruan Iptu Joko Suseno.
“Masih dalam penyelidikan,” katanya singkat saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bromo, Selasa (28/10).
Baca Juga: BNI Gebrak FinExpo 2025 di Surabaya! Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Lewat Aplikasi Wondr dan Jaringan Agen46
Bahkan Kapolres Pasuruan AKBP Jazuli Dani Iriawan ketika dikonfirmasi di gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, Rabu (29/10), juga belum bisa memberikan keterangan.
“Belum. Saya belum dapat informasi,” ujarnya saat doorstop bersama wartawan.
Upaya konfirmasi ke pihak Ponpes Dalwa juga dilakukan oleh Radar Bromo. Namun, saat tim datang ke lokasi asrama di Desa Pandean, Kecamatan Rembang, tidak tampak aktivitas santri maupun pengurus pesantren.
Pesan konfirmasi yang dikirimkan ke Ustadz Ismail Al Ayub, salah satu pengurus Ponpes Dalwa, juga belum mendapat balasan hingga berita ini ditulis. (*)
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Dunia pendidikan di Kabupaten Pasuruan berduka. Tragedi memilukan terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Darullughah Wadda’wah (Dalwa) Bangil pada Senin (27/10).
Belasan santri dilaporkan jatuh dari tangga gedung asrama, satu di antaranya meninggal dunia.
Informasi yang dihimpun Radar Bromo (Jawa Pos Group) menyebutkan, sebanyak 12 santri dilarikan ke IGD RSUD Bangil dalam waktu hampir bersamaan.
Baca Juga: Cita-Cita Jadi Hafidzah, Putri Hemilia Tewas Tertimpa Plafon Asrama Pesantren di Situbondo, Wafat Dalam Keadaan Syahid!
Para korban mengalami luka serius di berbagai bagian tubuh, mulai dari patah tulang hingga cedera berat.
Humas RSUD Bangil, M. Hayat, membenarkan kedatangan belasan santri tersebut. Menurutnya, tim medis langsung memberikan penanganan cepat begitu para korban tiba.
“Benar, ada 12 pasien dari Ponpes Dalwa datang hampir bersamaan. Sebagian besar mengalami fraktur atau patah tulang,” ujarnya, Selasa (28/10).
Beberapa korban harus menjalani operasi, sementara lainnya diobservasi intensif. Ada pula santri yang diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan singkat.
Baca Juga: Derasnya Hujan dan Angin Malam Tumbangkan Asrama Putri Pesantren di Situbondo, 1 Santri Tewas!
“Sebagian langsung masuk ruang tindakan. Setelah itu dilakukan observasi lanjutan. Beberapa sudah diperbolehkan pulang,” jelas Hayat.
Namun, nasib tragis menimpa salah satu santri berinisial IMY (15). Remaja itu meninggal dunia sesaat setelah tiba di IGD.
“Belum sempat dilakukan tindakan apa pun karena sudah dalam kondisi tidak bernyawa,” ungkap Hayat.
Dari 12 korban, enam santri menjalani rawat jalan, satu dirujuk ke rumah sakit di Gresik atas permintaan keluarga, sedangkan tiga lainnya masih dirawat intensif.
Dua santri lain masih menjalani konsultasi medis lanjutan.







