Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Truk Karam Diangkat Hari Ini

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

trukdiangkatBANYUWANGI – Alat berat crane untuk mengevakuasi truk yang terendam dan terjebak di dalam kapal landing craft tank (LCT) Pancar Indah sudah tiba pukul 10.30 kemarin (10/7). Rencananya, evakuasi truk karam tersebut akan  dilakukan hari ini. Data yang dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, evakuasi truk yang terjebak kapal karam tersebut memang hanya menggunakan satu unit alat berat. Sebelumnya, tim evakuasi merencanakan mendatangkan dua alat berat dengan daya angkat masing-masing 50 Ton.

Karena ada kendala teknis, PT. Makmur Bersama selaku pihak pemilik kapal LCT Pancar Indah hanya mendatangkan satu unit alat berat dengan daya angkat 55 Ton. ”Cuma satu alat berat dengan daya angkat 55 Ton,” ujar Poniman, ketua tim evakuasi kapal karam tersebut. Menurut rencana, crane tersebut akan diseberangkan ke Pelabuhan Gilimanuk menggunakan kapal LCT Trans Jawa pagi ini. Setelah sampai di Pelabuhan Gilimanuk, tim evakuasi akan langsung mengangkat 16 truk di kapal yang karam tersebut. 

Sayang, Poniman belum bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menuntaskan evakuasi
truk tersebut. Sebab, waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat satu truk disesuaikan dengan tingkat kesulitan. ”Kita baru tahu tingkat kesulitannya kalau sudah mulai bekerja,” jelas bapak tiga anak itu. Poniman menambahkan, evakuasi akan lebih mudah dilakukan jika air laut mulai surut. ”Jika air surut tentu akan meringankan pekerjaan kita sampai 50 persen,” ujarnya.

Pasang-surut air laut, kata Poniman, sangat menentukan kelancaran proses evakuasi. Apalagi, proses evakuasi itu akan dibantu tenaga manual, yakni tenaga manusia. Sebelum diangkat, terlebih dahulu roda truk dipasangi kawat baja atau sling (seling). Seling tersebut akan dicantolkan di semua roda truk. Setelah seling tersebutterpasang di semua roda, truk itu akan diangkat menggunakan alat berat. Kemudian, truk tersebut dipindahkan ke kapal LCT Trans Jawa. 

”Tentu yang akan memasang seling adalah manusia, tenaga manual,” ujar Poniman. Seperti diberitakan sebelumnya, kapal LCT Pancar Indah karam di Selat Bali Rabu malam (2/7). Kapal milik PT. Makmur Bersama itu miring saat mendekati Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 22.15 WIB. Meski tidak ada korban jiwa, karamnya kapal pengangkut barang tersebut menimbulkan kerugian cukup banyak.

Selain mengakibatkan kapal rusak, belasan truk besar dan muatannya yang diduga bernilai ratusan juta rupiah juga rusak.  Informasi yang didapatkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, kapal tersebut berlayar dari Pelabuhan Ketapang pukul 21.00 WIB dengan tujuan Pelabuhan Gilimanuk. Dalam pelayaran itu, kapal LCT Pancar Indah mengangkut 26 penumpang dan 9 anak buah kapal (ABK).

Ketika posisi kapal 150 meter mendekati Pelabuhan Gilimanuk, kapal tersebut miring sekitar 15 derajat.Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.15 WIB. Kemudian, kapal itu berangsur-angsur terendam dan karam hingga kemiringan sekitar 30 derajat. Meski demikian, bodi kapal tersebut tidak tenggelam seluruhnya. Sebab, kedalaman laut di lokasi kejadian hanya beberapa meter. Pada kemiringan tersebut, lunas kapal sudah menyentuh dasar laut. (radar)