RadarBanyuwangi.id – Truk muatan tebu dengan nomor polisi P 8841 US, terguling di jalan raya Dusun Kalikempit, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Senin (11/11) sekitar pukul 12.00. Truk dengan muatan 10 ton tebu yang disopiri Iwan, 33, warga Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, itu terguling setelah dua roda belakangnya pecah.
Tidak ada korban dalam kecelakaan tunggal itu. Sopir truk berhasil selamat dan hanya mengalami luka lecet di beberapa bagian tubhnya. “Bannya yang pecah dua, semuanya roda belakang sebelah kiri,” kata Iwan pada Jawa Pos Radar Genteng.
Menurut Iwan, kecelakaan itu bermula saat membawa muatan tebu dari Perkebunan Kalikempit menuju PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). “Saya melaju dari timur, di jalan yang sedikit menikung itu papasan sama truk lain,” ucapnya.
Apesnya, sekitar 10 meter sebelum lokasi truknya terguling, satu roda belakang sebelah kiri pecah. Karena bannya pecah satu, roda satunya tidak kuat. “Ban satunya pecah lagi dan truk akhirnya terguling,” ujarnya pada Jawa Pos Radar Genteng.
Baca Juga: Aksi Teror Pecah Kaca Serang Rumah Warga Gambiran Banyuwangi, Begini Reaksi Polisi
Beruntung truk yang sudah tua itu terguling ke arah kiri dan tidak menimbulkan korban jiwa. Iwan berhasil keluar lewat pintu sebelah kanan. “Saya selamat, cuma sedikit kaget saja,” katanya seraya melihat evakuasi truknya.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, Iwan tampak layu lantaran bakal menanggung kerugian akibat truk yang rusak itu. Bagian bak, per, dan rodanya rusak. “Saya tidak tahu akan diperbaiki atau seperti apa,” katanya.
Akibat kecelakaan tunggal itu, arus lalu lintas jurusan Banyuwangi-Jember sempat terganggu, apalagi saat proses evakuasi. Selain itu, tebu yang dibawa truk sempat tumpah ke jalanan. “Tebu yang menghalangi jalan oleh warga dipinggirkan,” terangnya.
Evakuasi truk baru selesai dengan ditarik truk lain sekitar pukul 15.00. Sementara itu, tebu yang tumpah di jalanan itu diangkut oleh truk lain. “Tebunya langsung dipindah agar lebih mudah evakuasinya,” papar Hanafi, 30, salah satu sopir truk lain yang ikut mengevakuasi.
Proses pemindahan tebu dan evakuasi truk itu memakan waktu sampai tiga jam. Padahal, warga sekitar dan para sopir truk tebu lain turun untuk ikut membantu. “Untuk mengantisipasi kemacetan jalan, kita lakukan sistem buka tutup,” cetusnya.(sas/abi)