Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

TTS Benar-benar Pecahkan Rekor, Digarap Masal, Satu Jam Tuntas

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

ttsBANYUWANGI – Lomba Teka-teki Silang Misteri Banyuwangi benar-benar banjir peserta kemarin (16/12). Sekitar sepuluh ribu pelajar tingkat SD/MI asal 24 Ke camatan se-Banyuwangi tumplek-blek di Taman Blambangan, lokasi perlombaan yang dihelat dalam rangka memperingati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-242 ter sebut. Peserta antusias mengerjakan soal yang di muat di koran harian pagi Jawa Pos Radar Banyuwangi edisi kemarin.

Soal teka-teki yang berisi pengetahuan seputar Ba nyuwangi, mulai nama-nama pemimpin daerah, visi-misi bupati, objek wisata, hingga budaya Bumi Blambangan, itu mampu dilahap dengan baik ribuan pelajar sekolah  dasar tersebut hanya dalam tempo satu jam. Selain sepuluh ribu pelajar yang mengerjakan soal secara masal di taman yang berlokasi di jantung Kota Gandrung ter sebut, suasana semakin meriah dengan aneka hiburan yang ditampilkan para siswa asal sejumlah sekolah.

SDN Kepatihan menampilkan atraksi seni, sedangkan SD Islam Al-Khairiyah Banyuwangi menampilkan kesenian hadrah Sementara itu, sejumlah siswa asal beberapa sekolah menyumbangkan suara emas dengan iringan musik organ tunggal. Suasana arena perlombaan semakin “hidup” berkat kepiawaian duet master of ceremony (MC), yakni Mieke dan Duriatul Latifa, dalam memandu acara tersebut.

Sementara itu, ajang Lomba Teka-teki Silang Misteri Banyuwangi dibuka Bupati Ab dullah Azwar Anas tepat pukul 07.00. Ya, sebagai bentuk apre siasi kepada para siswa, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banyuwangi, tersebut menyempatkan diri hadir ke tengah arena lomba. Dalam sambutannya, Bupati Anas mengimbau para siswa yang merupakan generasi penerus bangsa itu se lalu berbakti dan menjaga pergaulan.

Menurut dia, banyak siswa yang cerdas gagal menggapai masa depan cemerlang hanya gara-gara salah bergaul. Bupati Anas juga berpesan kepada siswa agar selalu berbakti kepada orang tua. Anas mencontohkan, dirinya bukan berasal dari keluarga orang berada. Anas juga tidak lahir di perkotaan, tapi di pedesaan. “Tetapi, karena saya selalu berusaha berbakti kepada orang tua, saya bisa menjadi seperti sekarang (menjabat bupati),” ungkapnya.

Mengingat saat ini menjelang masa libur panjang sekolah, Anas mengimbau para guru dan orang tua mengajak siswa berwisata di Banyuwangi saja. Anak yang tinggal di wilayah pegunungan, misalnya, diimbau untuk diajak berwisata kekawasan pantai dan dikenalkan jenis-jenis ikan. “Begitu sebaliknya, anak yang tinggal di kawasan pantai, ajak main kepegunungan. Kenalkan jenisjenis tanaman. Ini bisa menjadi pengetahuan baru bagi siswa,” imbaunya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pen didikan (Dispendik) Banyuwangi, Sulihtiyono mengatakan, Lomba Teka-teki Misteri Banyuwangi digelar dalam rangka memperingati Harjaba ke-242. Dikatakan, Dispendik menggandeng Jawa Pos Radar Banyuwangi dalam penyelenggaraan ajang tersebut un tuk menggerakkan potensi gemar membaca anak-anak Banyuwangi. Menurut Sulihtiyono, se lain menggerakkan gemar membaca siswa, ajang tersebut dilaksanakan demi menjalin silaturahmi antar pelajar.

“Isi Teka-teki mencakup visi-misi bu pati, potensi wisata, dan budaya di Banyuwangi. Selain bisa menambah pengetahuan, lomba tersebut juga dapat meningkatkan kecintaan siswa terhadap Banyuwangi,” cetus nya. Lomba Teka-teki Misteri Banyuwangi kali ini diprakarsai Dinas Pendidikan Banyuwangi dan Jawa Pos Radar Banyuwangi. Ajang tersebut didukung Murahkom, Kaus Osing Deles, Mie Sedap, Vionata, Adira Finance, Banyuwangi Motor, Aquase, BNI Syariah, Bank Mandiri, RSI Fatimah, dan Cleo. (radar)