Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tunggu Giliran Cukur, Baca Setumpuk Kemasan Kopi

KOTOR: Satu orgil merebahkan diri sebelum dibersihkan petugas.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
KOTOR: Satu orgil merebahkan diri sebelum dibersihkan petugas.

Maraknya orang gila (orgil) di jalanan terasa sangat meresahkan warga. Karena itu, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menertibkan mereka. Seperti apa tingkah orang kurang waras itu?

-SIGIT HARIYADI, Banyuwangi-

HALAMAN depan kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banyuwangi tampak sangat kumuh siang itu (4/9). Bagaimana tidak, beberapa kresekberisi sampah berserakan di sisi timur halaman kantor yang berlokasi di Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Giri, tersebut. Dua karung putih yang juga penuh berisi sampah semakin menambah kumuh halaman kantor tersebut.

Padahal, lingkungan kantor yang satu ini sebenarnya cukup asri. Beberapa jenis tanaman bunga dan pohon yang berfungsi sebagai peneduh banyak dijumpai di pelataran kantor tersebut. Tetapi, jangan terburu-buru menyimpulkan bahwa sampah-sampah itu bertebaran akibat para pegawai malas membersihkan lingkungan atau pun akibat petugas kebersihan yang bertugas di wilayah itu tidak segera mengambil sampah yang menumpuk.

Bukan itu sebabnya. Ternyata, sampah-sampah itu adalah ba rang yang sengaja dibawa oleh puluhan orang gila yang terjaring razia Satpol PP. Ya, setelah melakukan razia di sejumlah ke camatan di Bumi Blambangan, petugas Sat pol PP langsung “menyerahkan” puluhan orgil yang terjaring itu kepada pihak Dinsosnakertrans. Karena itu, barang bawaan orgil yang merupakan sampah tersebut pun ikut terbawa ke halaman kantor Din sosnakertrans.

Di lain pihak, petugas Dinsosnakertrans langsung mengumpulkan puluhan orgil itu di depan kamar mandi kantor tersebut. Petugas benar-benar dibuat sibuk dalam me rapikan penampilan mereka. Selain ha rus memangkas rambut para orgil yang rata-rata sudah gondrong itu, petugas juga harus memandikan mereka. Tindakan itu dilakukan lantaran tubuh mereka mengeluarkan aroma yang sangat tidak sedap.

“Setelah dirapikan, puluhan orgil itu akan kami serahkan ke pusat rehabilitasi,” ujar Kepala Dinsosnakertrans Banyuwangi, Iskandar Azis. Saat petugas sibuk merapikan orgil, beberapa orgil lain malah sibuk dengan dunianya sendiri. Ada yang serius memandang setumpuk bungkus kopi bubuk yang dibawa. Dia seolah sedang membaca tulisan di tiap bungkus kopi yang terbuat dari plastik itu. Orgil yang satu ini tampak cu kup lama memeragakan adegan membaca tersebut.

Sementara itu, orgil yang lain malah asyik merebahkan badan dengan posisi ter lentang di tanah. Matanya terus menatap jauh ke atas, ke langit yang siang itu tampak membiru lantaran tidak terhalang awan. Warga yang melihat pemandangan itu pun hanya bisa senyum-senyum sendiri. Sebab, tingkah polah para orgil tersebut memang di luar kewajaran.

Menurut Iskandar Azis, orgil yang tidak terlalu parah biasanya akan merespons dengan baik jika diajak berkomunikasi. Penasaran dengan kebenaran perkataan itu, wartawan koran ini pun mencoba mengajak salah satu orgil berbincang. Saat ditanya daerah asalnya, orgil tersebut memberikan jawaban dengan cukup lantang dan tegas. “Dari Bogor, Jabotabek,” jawabnya. (radar)

Kata kunci yang digunakan :