Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Upacara Agustusan di Puncak Gunung Ijen

tumbuhkanTumbuhkan Nasionalisme Sekaligus Promosi Wisata Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-68 tidak hanya dilakukan di lapangan. Sekelompok pemuda juga menggelar upacara bendera di puncak Gunung  Ijen. Bagaimana suasananya?

TEPAT tanggal 17 Agustus 2013, ratusan warga dari beberapa daerah melakukan pendakian ke puncak Gunung Ijen. Selain untuk berwisata, mereka juga naik ke atas gunung yang berlokasi di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso itu untuk menggelar upacara bendera peringatan HUT RI ke 68. Salah warga yang menggelar upacara itu adalah kelompok pemuda yang tergabung dalam ‘Ijen Crater Lover’.

Kelompok ini terdiri dari beberapa mahasiswa asal Banyuwangi yang sedang menimba ilmu di beberapa perguruan tinggi di luar daerah. Mereka sengaja pulang ke Banyuwangi untuk menggelar upacara bendera peringatan HUT RI di puncak gunung Ijen. Untuk menggelar upacara bendera itu, mereka membutuhkan perjuangan yang keras. Persiapan upacara itu, sudah dilakukan sejak malam hari.

Pemuda yang berjumlah 22 orang itu berasal dari beberapa kecamatan itu, sudah berkumpul di Paltu ding sejak pukul 21.00. Sebelum melakukan pendakian, mereka membagi tugas masing-masing untuk menyukseskan pelaksanaan upacara bendera Setelah selesai mempersiapkan teknis upacara, pada pukul 02.00 mereka mulai naik bersama-sama. Tiba di puncak gunung Ijen sekitar pukul 04.00. Begitu tiba di puncak, mereka tidak langsung menggelar upacara.

Namun beristirahat sejenak untuk mempersiapkan acara. Baru pada pukul 07.00, mereka baru melaksanakan upacara. Walau tidak sempurna seperti upacara di lapangan, namun pelaksanaan upacara berjalan secara khidmat. Mereka mengibarkan bendera merah putih, sekitar pukul 07.30 pagi. Sebelum mengibarkan bendera merah putih, mereka juga membacakan teks pro klamasi kemerdekaan RI. Setelah pembacaan teks proklamasi itu, baru secara perlahan-lahan bendera merah putih dikibarkan.

Walau anggota ‘Ijen Crater Lover’ hanya 22 orang, namun beberapa warga lainnya yangkebetulan bersamaan berada di atas gunung Ijen juga ikut memperingati HUT kemerdekaan RI itu. Bahkan, beberapa turis asing juga menyaksikan aksi kebangsaan beberapa pemuda dan warga itu. Upacara bendera peringatan HUT RI, tidak hanya dilakukan kelompok ‘Ijen Crater Lover’. Pada hari sama, beberapa kelompok masyarakat lainnya juga menggelar upacara yang sama.

Hanya saja, waktu pelaksanaannya tidak bersamaan namun beda beberapa jam. Saat kelompok ‘Ijen Crater Lover’ turun dari puncak gunung, masih ada beberapa warga lain yang menggelar acara serupa. Pada hari 17 Agustus itu, ada beberapa kali upacara peringatan HUT RI ke 68 yang digelar berbagai kelompok masyarakat. Selesai menggelar upacara bendera, mereka tidak langsung turun namun masih menikmati keindahan kawah gunung Ijen.

Koordinator Kelompok ‘Ijen Crater Lover’ Ardi Winandi menuturkan, peringatan HUT RI di puncak gunung Ijen dilakukan sebagai wujud cinta tanah air. “Harapan kami, kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa nasionalisme pada jiwa muda zaman sekarang,” tutur Ardi Selain untuk menumbuhkan rasa nasionalisme, mereka menggelar acara itu untuk mengampanyekan potensi wisata Banyuwangi kepada masyarakat luas.

Upacara bendera itu juga diunggah dalam status jejaring sosial milik semua anggota Ijen Crater Lover. Melalui posting status itu, banyak warga yang belum pernah mendaki Gunung Ijen tertarik untuk mendaki. Mereka juga banyak yang tertarik untuk menggelar acara pada peringatan HUT RI tahun depan. Melalui acara itu, Ardi berharap kelompok pemuda lainnya terpanggil untuk meningkatkan jiwa nasionalisme melalui acara-acara seperti.

Apalagi upacara bendera di atas gunung Ijen membutuhkan perjuangan keras untuk mencapai puncak gunung. Selain itu, pemuda Banyuwangi bisa ikut aktif mempromosikan wisata. Harapannya, jumlah kunjungan wisata ske Banyuwangi terus meningkat pada tahun-tahun mendatang. (radar)