Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Wamen BUMN Pastikan RI Tak Impor Kereta Lagi Mulai 2025, Caranya?

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Banyuwangi

Wakil Menteri (Wamen) BUMN II Kartika Wirjoatmodjo memastikan PT KAI (Persero) dan anak usaha PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) tidak akan lagi bergantung impor kereta dari Jepang mulai 2025. Hal itu dikarenakan sudah ada kereta buatan dalam negeri produksi PT INKA (Persero).

Pria yang akrab disapa Tiko itu mengatakan saat ini PT INKA (Persero) sedang meningkatkan kapasitas dan kualitas produksinya agar bisa memenuhi kebutuhan KAI.

“Kita pastikan bahwa 2025 nanti mulai masuk kereta buatan INKA. Memang tantangannya selama beberapa tahun ini INKA berusaha meningkatkan kualitas dan kapasitas untuk bisa benar-benar standarnya memenuhi kebutuhan KAI,” katanya di Pabrik PT INKA (Persero) Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (9/3/2023).

Sambil menunggu 2025, kata Tiko, diperlukan impor kereta dari Jepang yang jumlahnya akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sebagai pengganti rangkaian KRL yang masuk masa pensiun.

“Ini tantangan buat INKA tapi kita di pemerintah sudah punya kesepakatan antara Kementerian BUMN, Kementerian Perindustrian dan Kemenko Marves nanti akan menjadi fase transisi dan diharapkan 2025 ke depan kita tidak lagi bergantung pada kereta impor,” ucapnya.

PT INKA (Persero) diminta mulai memetakan rantai pasok dari produksi keretanya mulai material seperti baja dan stainless steel, sampai penggeraknya atau propulsi dan coupler. Material yang masih impor, industrinya akan didorong bertahap masuk Indonesia.

“Memang yang paling menantang adalah di sisi penggerak maupun dari sisi software-nya. Ini mungkin nanti dari tahun ke tahun kita akan lakukan kerja sama dengan partner kita, mungkin kita akan cari partner di luar negeri sehingga mungkin harapan kita 2026-2027 nanti minimal bisa 70-90% (TKDN-nya),” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT INKA (Persero) Eko Purwanto mengatakan berbagai persiapan telah dilakukan untuk mendorong kapasitas dan kualitas produksi agar 2025 tidak perlu lagi impor kereta.

“Kami mempersiapkan semuanya dari sekarang baik itu dari material, dari teknologi, dari fasilitas, ini untuk menaikkan semua TKDN yang produk INKA. Jadi sekarang sudah kita siapkan,” imbuhnya.

Saat ini semua barang produksi INKA disebut memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 42%. “Beberapa varian itu ada yang sudah sampai di atas 60% seperti wagon, kereta penumpang. Ada beberapa jenis kereta api itu 45%, 42%, tapi semuanya itu di atas 42%. Variasinya cukup terus bertambah setiap tahun TKDN yang diproduksi INKA,” pungkas Eko.

Simak Video “Potret Penumpang Tertahan Gegara KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Anjlok
[Gambas:Video 20detik]
(das/das)

source