Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Warga Asing Perbaiki Kandang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

wargaBANYUWANGI – Fenomena penyu bertelur di pantai timur Banyuwangi terus berlanjut. Bahkan, kali ini hanya dalam tempo semalam, lima ekor sea turtle mendarat untuk bertelur. Peristiwa yang terjadi Kamis malam (5/6) itu berlangsung di dua lokasi terpisah. Rinciannya, seekor penyu mendarat di Pantai Boom, dan empat penyu yang lain mendarat di Pantai Cemara Udang, Kampung Pantairejo, Lingkungan Pakisrowo, Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi.

Informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, jumlah telur yang dihasilkan satu penyu yang mendarat di Pantai Boom malam itu mencapai 96 butir.Telur tersebut langsung dipindahkan ke lokasi penetasan semi alami yang dibangun Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSFT) alias Yayasan Penyu Banyuwangi di kawasan Pantai Boom malam itu juga. Empat penyu yang mendarat di Pantairejo masing-masing mengeluarkan telur sebanyak 132 butir, 122 butir, 110 butir, dan 108 butir. 

Total telur penyu sebanyak 472 butir itu dipindahkan ke lokasi penetasan semi alami di Pantai Boom pagi kemarin (6/6). Uniknya, saat tim BSTF dan relawan penyu asal Pantai rejo “menanam” telur penyu di lokasi penetasan semi alami kemarin, ada satu warga asal Jalan Penataran, Banyuwangi, yang datang ke lokasi. Pria itu sengaja datang setelah membaca koran Jawa Pos Radar Banyuwangi yang memuat berita tentang pendaratan penyu di Pantai Boom.

Lantaran melihat langsung penanaman telur penyu yang dilakukan BSTF, pria yang enggan namanya dikorankan itu langsung menyumbang dana Rp 1 juta untuk mengadopsi 200 telur penyu.Sementara itu, saat Pembina BSTF, Wiyanto Haditanojo; Penasihat BSTF, Ir. Kuswaya, dan beberapa relawan pelestarian penyu, melakukan perbaikan lokasi penetasan telur penyu semi alami di kawasan Pantai Boom siang kemarin, ada dua turis mancanegara yang mendatangi lokasi penetasan telur tersebut. 

Mereka adalah Fabio, 24, asal Prancis, dan Julia, 21, asal Italia. Julia mengatakan, dia kagum mengetahui upaya pelestarian penyu yang dilakukan BSTF. “Di negara saya banyak orang yang tidak peduli binatang. Tetapi, di sini (Banyuwangi) ada orang yang sangat peduli.

Meskipun lokasinya (penetasan penyu) sangat sederhana,tapi apa yang mereka lakukan sangat mengagumkan,” jelasnya.Sementara itu, Fabio tak mau tinggal diam menyaksikan apa yang dilakukan relawan pelestaripenyu bersama BSTF siang itu. Dia menawarkan diri membantu memperbaiki lokasi penetasan semi alami berbahan bambu tersebut. “Apa yang bisa saya bantu,” ujarnya seraya mengambil palu untuk membantu memasang pagar bambu tersebut. (radar)