RADARBANYUWANGI.ID – Seorang warga Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Rizal Sampurna (30), dilaporkan meninggal dunia di Kamboja saat bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Hingga saat ini, pihak keluarga masih kebingungan karena jenazah Rizal belum ditemukan meskipun telah dilakukan pencarian.
Kabar duka ini disampaikan oleh sang ibu, Sulastri (50), yang menerima telepon dari seseorang di Kamboja yang mengabarkan bahwa Rizal meninggal akibat penyakit jantung dan sesak napas.
Baca Juga: Viral di YouTube, Bule Nekat Naik Kereta Batubara Secara Ilegal, Begini Tanggapan KAI
Namun, saat Sulastri meminta bukti seperti foto jenazah atau surat keterangan kematian, tidak ada satu pun yang diberikan.
“Katanya sudah diamankan polisi. Tapi saya tidak dikasih foto, tidak dikasih bukti apa pun. Saya bingung dan sangat khawatir,” ungkap Sulastri.
Harapan Sulastri sempat muncul ketika ia menghubungi kerabatnya yang juga bekerja di Kamboja untuk mencari jenazah Rizal yang konon disimpan di tempat penyimpanan jenazah bernama Yin Take Care di Phnom Penh. Namun, pencarian tersebut tidak membuahkan hasil.
Baca Juga: KAI Ungkap Puncak Arus Mudik dan Balik 2025 di Daop 7 Madiun, Angkanya Mengejutkan
“Sampai hari ini kami terus mencari, tapi tidak ada hasil. Kami tidak tahu harus ke mana, kami ini orang kecil, tidak punya pengalaman menghadapi situasi seperti ini. Saya mohon, tolong bantu saya menemukan anak saya,” ucapnya dengan penuh harap.
Sulastri juga menceritakan bahwa sehari sebelum kabar kematian itu datang, Rizal sempat menghubunginya untuk menanyakan cara mengirim uang untuk keperluan Lebaran.
Namun, Rizal mengaku kesulitan keluar dari tempat tinggalnya karena target kerjanya belum terpenuhi.
“Tanggal 16 masih sempat tanya saya bagaimana cara kirim uang. Tapi besoknya sudah tidak bisa dihubungi. Tahu-tahu ada kabar dia meninggal. Saya masih tidak percaya,” katanya.
Baca Juga: Gagal Finis Lagi, Carlos Sainz Beberkan Momen Kritis yang Hancurkan Peluang di Bahrain
Walaupun belum ada kepastian, Sulastri dan keluarga tetap menggelar tahlilan tujuh hari untuk mendoakan Rizal.
Page 2
Ia berharap, melalui doa-doa yang dipanjatkan, Rizal bisa ditemukan dalam keadaan hidup atau jenazahnya dapat dipulangkan.
“Saya minta tolong, tolong bantu cari anak saya yang dikabarkan meninggal di Kamboja, kalau memang sudah meninggal tolong bantu pulangkan jenazah anak saya,” pinta Sulastri.
Kabar meninggalnya Rizal Sampurna juga dibenarkan oleh Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Banyuwangi.
Kepala P4MI Banyuwangi, Fery Meryanto, menjelaskan bahwa informasi yang diterima masih sangat terbatas.
Baca Juga: Langkah Kecil Ferrari di GP Bahrain, Leclerc Terus Berjuang Raih Podium Pertama Musim Ini
“Kami mendapat kabar dari BP2MI pusat berdasarkan informasi dari KBRI Kamboja. Tapi dokumen yang kami terima hanya paspor. Belum ada bukti kematian yang valid,” jelas Fery.
Proses pemulangan jenazah Rizal masih bergantung pada hasil penyelidikan KBRI. Pihak yang mempekerjakan Rizal diduga akan dimintai pertanggungjawaban, namun investigasi masih berlangsung.
Rizal sendiri diduga bekerja secara unprosedural atau ilegal, sehingga proses penelusuran menjadi lebih sulit.
“Kasus ini cukup pelik karena Rizal diduga berangkat lewat jalur gelap. Informasi tentang pekerjaannya dan penyebab kematian masih kami tunggu dari KBRI,” tambah Fery.
Baca Juga: Kandang Kambing Habis Terbakar di Dusun Sidorejo, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran
Fenomena TKI ilegal ke Kamboja, Thailand, dan Myanmar disebut makin marak. Banyak dari mereka tergiur janji gaji besar dan berakhir menjadi korban penipuan, bahkan bekerja di bisnis online ilegal sebagai scammer.
“Karena berangkat unprosedural, jumlah pekerja di sana tidak bisa diperkirakan. Selain Kamboja, ada juga di Thailand dan Myanmar. PMI yang bekerja di tiga negara itu kebanyakan menurut keterangan yang di sana mereka menjadi scammer,” pungkasnya.
Keluarga Rizal berharap agar pihak berwenang dapat segera memberikan kejelasan dan membantu menemukan jenazah Rizal untuk dipulangkan ke tanah air. (fre)
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – Seorang warga Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Rizal Sampurna (30), dilaporkan meninggal dunia di Kamboja saat bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Hingga saat ini, pihak keluarga masih kebingungan karena jenazah Rizal belum ditemukan meskipun telah dilakukan pencarian.
Kabar duka ini disampaikan oleh sang ibu, Sulastri (50), yang menerima telepon dari seseorang di Kamboja yang mengabarkan bahwa Rizal meninggal akibat penyakit jantung dan sesak napas.
Baca Juga: Viral di YouTube, Bule Nekat Naik Kereta Batubara Secara Ilegal, Begini Tanggapan KAI
Namun, saat Sulastri meminta bukti seperti foto jenazah atau surat keterangan kematian, tidak ada satu pun yang diberikan.
“Katanya sudah diamankan polisi. Tapi saya tidak dikasih foto, tidak dikasih bukti apa pun. Saya bingung dan sangat khawatir,” ungkap Sulastri.
Harapan Sulastri sempat muncul ketika ia menghubungi kerabatnya yang juga bekerja di Kamboja untuk mencari jenazah Rizal yang konon disimpan di tempat penyimpanan jenazah bernama Yin Take Care di Phnom Penh. Namun, pencarian tersebut tidak membuahkan hasil.
Baca Juga: KAI Ungkap Puncak Arus Mudik dan Balik 2025 di Daop 7 Madiun, Angkanya Mengejutkan
“Sampai hari ini kami terus mencari, tapi tidak ada hasil. Kami tidak tahu harus ke mana, kami ini orang kecil, tidak punya pengalaman menghadapi situasi seperti ini. Saya mohon, tolong bantu saya menemukan anak saya,” ucapnya dengan penuh harap.
Sulastri juga menceritakan bahwa sehari sebelum kabar kematian itu datang, Rizal sempat menghubunginya untuk menanyakan cara mengirim uang untuk keperluan Lebaran.
Namun, Rizal mengaku kesulitan keluar dari tempat tinggalnya karena target kerjanya belum terpenuhi.
“Tanggal 16 masih sempat tanya saya bagaimana cara kirim uang. Tapi besoknya sudah tidak bisa dihubungi. Tahu-tahu ada kabar dia meninggal. Saya masih tidak percaya,” katanya.
Baca Juga: Gagal Finis Lagi, Carlos Sainz Beberkan Momen Kritis yang Hancurkan Peluang di Bahrain
Walaupun belum ada kepastian, Sulastri dan keluarga tetap menggelar tahlilan tujuh hari untuk mendoakan Rizal.







