Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Warga Luar Kota Berdatangan, Durian Merah Belum Ada

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

durenBERDASAR letak geografisnya, Desa/Kecamatan Songgon berada di lereng Gunung Raung. Seperti daerah pegunungan lainnya, hanya di Desa Songgon terasa sejuk dan udara. Menjelajah desa ini, kita akan disuguhi pemandangan persawahan dan ladang yang hijau. Pemandangan lain, di sepanjang jalan di desa itu ada sejumlah warga yang menjajakan durian dan manggis.

Kedua jenis buah itu merupakan buah hasil panen warga sekitar. Musim panen durian di Desa Songgon banyak dinanti, terutama durian merah. Padahal, durian merah itu harganya lebih mahal dibanding durian lain. ‘Saya belum pernah coba (durian merah). Ini penasaran dan datang kemari (Desa Sanggon) cetus Anton, 36, salah seorang penggila durian yang mengaku dari Pandaan, Kabupaten Pasuruan.

Anton mengakau sengaja datang ke Banyuwangi untuk berekreasi dan menghabiskan akhir pekan bersama keluarga Apalagi, Kota Gandrung yang kini sedang getol mempromosikan pariwisata. “Saya penasaran dengan Banyuwangi” ujar bapak satu anak itu.  Berlibur saat musim durian memang waktu yang paling ditunggu. Anton selama ini penasaran dengan durian merah asal Songgon yang legit dan konon bisa meningkatkan vitalitas pria itu.

“Saya benar-benar penasaran, tapi belum dapat durian merah karena belum panen,” cetusnya dengan nada kecewa. Dengan mengendarai mobil, Anton bersama istri, anak, adik, dan ibunya. Mengunjungi sejumlah tempat wisata. seperti Pantai Pulau Merah dan Teluk Hijau di wilayah  Kecamatan Pesanggaran. Saat malam dia tidur di rumah saudaranya di Desa Bayu, Kecamatan Songgon.

Keesokan harinya dia berburu buah durian dan akan dibawa pulang ke Pasuruan. “Durian merah tidak ada,” katanya.  Usai menikmati buah berkulit berduri tajam itu, dia langsung kembali melanjutkan perjalanan menuju Pantai Blimbingsari. sekalian mencicipi ikan bakar. “Dari Songgon langsung ke Blimbingsari sekalian ingin lihat pesawat,” ujarnya.

Musim durian menjadi berkah bagi warga yang menggelar lapak di tepi jalan. Salah satunya warga Dusun Pakis, Desa Songgon, Suidah, 52, Dia membuka lapak durian di tepi jalan. “Enak jualan deket rumah . Membuka lapak dekat runah dianggap sangat efektif dan menyenangkan. Sebagai ibu rumah tangga, pekerjaan ini dianggap sebagai pekerjaan sampingan yang cukup menjanjikan. “Lumayan, pekerjaannya santai dan bisa menambah mencukupi kebutuhan dapur, ungkapnya.

Bila dibanding saat musim panen tahun lalu, harga durian pada musim durian tahun ini lebih mahal. Pada musim panen tahun lalu para pedagang mematok durian lokal kualitas A seharga Rp 17 ribu per buah hingga Rp 20 ribu per buah. Pada puncak musim durian tahun ini, para pedagang menjual durian kualitas super seharga Rp 20 ribu per buah hingga Rp 50 ribu per buah.  Guna lebih menarik pembeli, para penjual durian itu juga membuat gubuk di samping lapaknya.

Gubuk itu untuk pembeli yang ingin makan durian di tempat. Agar bisa menikmati durian, di antara penjual itu sengaja mencari tempat dipinggir sungai yang menawarkan view cukup bagus.“ Kalau duriannya itu jelek, langsung kita ganti yang bagus,” cetus Suidah. Penjual durian lain asal Dusun krajan, Desa Songgon, Samijo,54, mengatakan dengan membuka lapak di tepi jalan, tidak jarang warga berhenti untuk menikmati buah durian. Selain aroma, rasa durian Songgon khas, yakni pahit legit.

“Harga durian saat ini memang mahal dibanding tahun lalu. itu akibat Songgon sering diguyur hujan, sehingga banyak bunga yang gugur.” ujarnya. Pembeli durian di lapaknya itu tidak hanya berasal dari Banyuwangi. Juga ada yang berasal dari luar kota, seperti Kabupaten Situbondo, lumajang Probolinggo, Pasuruan, dan Sidoarjo. Biasanya mereka datang setelah mendapat kiriman durian dari keluarga, kerabat, dan saudara, di Banyuwangi.

“Ada yang memborong untuk dikirim ke luar kota,” jelasnya  Para penjual buah durian tersebut tidak sekadar menjual. Mereka juga memberi tips bagi mereka yang sering sakit akibat makan buah durian terlalu banyak. Salah satu tips yang diberikan, kulit bagian dalam durian itu dilumuri air putih masak lalu diminum. “Cukup menggosok beberapa kali bagian dalam kulit durian dan dicampur air lalu diminum sampai habis. Dijamin tidak akan mabuk durian,” bebernya. (radar)