MUNCAR-Memperingati tahun baru Islam, 1 Muharram 1437 hijriyah atau 1 Suro dalama kalender Jawa, paguyuban warga Jawa Sastro Jendro Hayuningrat Pangruate Jagad Dusun Krajan, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, menggelar ritual ruwatan masal kemarin (1/11).
Dalam upacara ritual itu, warga yang menjalani pangruwatan murwokolo tidak hanya warga yang ada di wilayah Kecamatan Muncar, tapi juga banyak yang dari luar daerah seperti Surabaya, Sidoarjo, Malang, dan Kediri.
“Ruwatan ini kita gelar rutin tiap bulan Suro,” cetus panitia ruwatan, Suwoko. Menurut Suwoko, ruwatan masal yang digelar ini untuk melebur atau membuang energi negatif (kesialan) berupa sengkolo atau sukerta yang melekat pada diri setiap manusia.
“Ruwatan ini untuk pembersihan diri,” katanya. Sengkolo atau energi negatif itu, terang dia, biasanya melekat pada anak laki-laki yang diapit oleh anak perempuan, anak perempuan yang diapit oleh anak laki-laki, anak tunggal, dan pendowo lima (laki-laki dengan lima bersaudara).
“Diruwat untuk menghindari murka dari batara kala,” ujarnya. Prosesi ruwatan yang dilakukan dengan adat Jawa itu, melalui pagelaran wayang kulit ringgit purwo. Dalam pertunjukan ini, lengkap dengan gamelan dan sinden, layaknya pertunjukan wayang kulit.
Lanjutkan Membaca : 1 | 2