Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Warga Sutri Tolak Penggusuran

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

wargaUntuk Pembangunan Terminal Wisata Terpadu

BANYUWANGI – Puluhan kepala keluarga (KK) di Lingkungan Sutri, RT 02/RW 1, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi, menolak rencana pembangunan Terminal Wisata Terpadu (TWT) di kawasan Pasar Sobo. Penolakan warga tersebut di la kukan karena pembangunan TWT itu akan menggusur rumah me reka. “Warga sekarang resah.

Masak rumah yang sudah ditempati puluhan tahun digusur,” cetus salah satu warga Lingkungan Sutri, Siti Muzayanah, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (5/12). Mujayanah mengaku, warga tidak pernah diberi tahu akan ada pembangunan TWT di Pasar Sobo. Apalagi, pembangunan tersebut membutuhkan lahan seluas 2,8 hektare (ha). “Karena lahan Pasar Sobo tidak cukup, akhirnya mencaplok perumahan warga,” katanya.

Warga baru tahu akan dibangun TWT setelah diundang ke kantor Kecamatan Banyuwangi Selasa (26/11) lalu. Dalam sosialisasi yang di hadiri tim dari kantor Gubernur Jawa Timur itu disebutkan, puluhan rumah warga akan di gusur guna pembangunan TWT. “Jujur kami kaget. Tim Gubernuran bilang, pembangunan itu merupakan pengajuan Bupati Banyuwangi,” ungkapnya.

Menurut Mujayanah, lahan yang ditempati warga tersebut me rupakan hak milik dan besertifi kat. Sebagian besar war ga sudah menempati rumah mereka puluhan tahun lalu. “Saat membangun rumah mereka, banyak yang mencicil dan utang. Nah, kini akan digusur,” ujarnya. Sementara itu, ketua RT 02, RW 1, Lingkungan Sutri, Adi Winarno menyebut, berdasar gambar pembangunan TWT yang pernah ditunjukkan, separo dari wilayah RT akan digusur.

“Sekitar 40 rumah yang akan tergusur,” cetusnya. Winarno menyebut, warga sebenarnya tidak menolak rencana Pemkab Banyuwangi mem bangun TWT di Pasar Sobo. Hanya saja, pembangunannya jangan sampai menggusur perumahan penduduk. “Warga menolak penggusuran,” sebutnya. Hasil pertemuan warga, bila Pemkab Banyuwangi ngotot menggusur perumahan guna membangun TWT, semua warga sepakat akan melawan.

“Warga sekarang resah. Mereka bingung bila pemerintah tetap menggusur rumahnya,” katanya. Winarno juga mengaku kecewa dengan sosialisasi yang dilaksanakan di kantor kecamatan itu. Sebab, tidak diadakan dialog. Tim Gubernuran yang dipimpin Anwari dan Pemkab Banyuwangi yang diwakili Kepala Bagian (Kabag) Perlengkapan Henik Setyorini menolak warga bertanya. “Kita diundang hanya disuruh mendengarkan. Kita tidak boleh bertanya,” ujarnya.

Sementara itu, Kabag Perlengkapan Pemkab Banyuwangi Henik Setyorini saat dikonfirmasi mengakui akan ada pembangunan TWT di Pasar Sobo tersebut. Proyek itu merupakan program Pemkab Banyuwangi. “Idealnya, pembangunan (TWT) membutuhkan lahan seluas tiga hektare,” cetusnya. Membangun TWT yang ideal, lanjut Henik, masih sulit dilakukan.

Sebab, luas lahan milik pemkab yang kini di jadikan Pasar Sobo hanya sekitar satu hektare. “Lahan di Pasar Sobo hanya satu hektare. Berarti kurang dua hektare,” selorohnya. Henik membantah bahwa membangun TWT itu akan menggusur perumahan warga di sekitar Pasar Sobo. Sebab, Pemkab Banyuwangi tidak memiliki dana yang cukup untuk pembebasan lahan. “Membebaskan lahan kosong di belakang Pasar Sobo, kita (pemkab) sudah tidak ada anggaran,” kelitnya. (radar)