BANYUWANGl – Cuaca di Banyuwangi diperkirakan berpotensi hujan ringan hingga dua pekan kedepan. Hujan akan mengguyur hampir seluruh Banyuwangi disertai oleh angin kencang dan potensi thunderstorm (badai petir) yang dihasilkan oleh awan kumulonimbus (Cb).
Karena itu warga perlu mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang sering disertai kilat dan petir. Hal tersebut memicu bencana banjir di setiap titik rawan dan mengakibatkan luapan air sungai secara tiba-tiba.
Angin kencang dengan durasi singkat kerap terjadi selama masa peralihan musim dan masa penghujanan. “Masyarakat yang dekat dengan bantaran sungai perlu mewaspadai luapan air yang terjadi pada awal musim hujan ini,” ujar prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Agung Nugroho.
Beberapa kecamatan di Banyuwangi yang rawan terjadi banjir adalah Kabat, Rogojampi, Blimbingsari, Kalipuro, dan Muncar. “Karena beberapa kecamatan tersebut memiliki dataran rendah dan berpotensi besar terkena bençana banjir,” innbuh Agung.
Beberapa pengguna jalan juga merasakan dampak dari peralihan musim penghujan. ‘”Saya mau ke Bali. Mulai dari Srono hingga Ketapang hujan gerimis dan rata sepanjang perjalanan,” ucap Hamidin, 35, pengemudi asal Srono.
Selain itu, di daerah pesisir pantai selatan perlu juga mewaspadai tinggi gelombang. Ketinggian ombak di kawasan pantai selatan mencapai dua meter sedangkan gelombang di perairan Selat Bali tingginya bisa mencapai 1,5 meter.
Sementara itu, aktivitas pelayaran Ketapang-Gilimanuk nasib terpantau normal. Tidak ada penutupan lalu lintas pelayaran. Aktivitas pelajaran berjalan dengan normal dan lancar. “Untuk saat ini cuaca terpantau normal, Yang perlu diwaspadai adalah potensi angin kencang,” tandas petugas Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas Ketapang Widodo. (radar)