SINGOJURUH – Sejumlah jalan pintu lintasan (JPL) kereta api (KA) rawan terjadi kecelakaan lalu lintas. Selain tidak dijaga, sejumlah sirene peringatan atau early warning system (EWS) yang terpasang tidak berfungsi dengan baik.
Salah satunya di Dusun Sukorejo, Desa Lemahbang Kulon, Kecamatan Singojuruh. Sudah sebulan ini sirene peringatan EWS di JPL Dusun Dusun Sukorejo, Desa Lemahbang Kulon, tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, jika ada KA yang akan dan sedang melintas, sirene peringatan itu tidak memberikan aba-aba.
“Biasanya sebelum kereta melintas, lampunya berubah warna menjadi merah dan ada aba-aba peringatan melalui pengeras suara,” ujar Jayadi, 3,9 salah seorang warga setempat. Sejak sirene EWS itu kurang berfungsi, beberapa kali nyaris terjadi kecelakaan. Sejumlah pengguna jalan terkejut saat akan melintas, ada kereta api yang akan melintas.
“Rawan kecelakaan kalau tidak segera diperbaiki,” katanya. Hal senada diungkapkan, Sugiono, 54. Warga Dusun Sukorejo, Desa Lemahbang Kulon, itu mengatakan lampu dan sirene EWS tidak berfungsi meski terpasang dengan baik. Sebelumnya, warga merasa terbantu dengan keberadaan lampu dan sirene tersebut.
“Harapan kami ya segera diperbaiki agar tidak menelan korban jiwa, apalagi sebentar lagi Lebaran dan pasti ramai,” katanya. Pantauan Jawa Pos Radar Genteng, selain EWS di Dusun Sukorejo, Desa Lemahbang Kulon, EWS di Dusun Genitri, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, juga tidak berfungsi dengan baik.
Bahkan, di tempat itu sirene terus berbunyi dan lampu berwarna merah. Manajer Humas PT. KAI Daops IX Jember, Krisbiantoro, saat dikonfirmasi menyampaikan dari 378 perlintasan kereta api di wilayah PT. KAI Daops IX Jember, hanya 159 yang terjaga.
Sisanya, sebanyak 219, perlintasan dipastikan tidak terjaga. Selain itu, masih ada sekitar 56 perlintasan yang masuk kategori liar karena berada di tengah persawahan. Selama arus mudik Lebaran tahun ini PT. KAI Daops IX Jember akan menyiagakan 61 petugas penjaga perlintasan ekstra. 24 petugas pemeriksa jalan ekstra juga akan dikerahkan untuk memeriksa jalur kereta api di setiap stasiun.
“Jumlah tersebut di luar tenaga pemeriksa jalur kereta api reguler dan dua orang antar stasiun untuk 33 stasiun di wilayah PT. KAI DAOP 9 Jember,” pungkasnya. (radar)