Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Belanja Mobil Dinas Rp 3,49 M

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Belanja-Mobil-Dinas-Rp-3,49-M

Bupati Konsisten Pakai ‘’Mobil Sejuta Umat’’

BANYUWANGI – Dua kepala bagian (kabag) di lingkungan Pemkab Banyuwangi, yakni Kabag Perekonomian dan Kabag Hukum,  tampaknya tengah semringah. Tidak lama  lagi, mereka bakal mendapat kendaraan dinas  baru yang sama jenisnya dengan kendaraan  dinas Bupati Abdullah Azwar Anas, yakni mobil Toyota Avanza.

Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga menganggarkan kendaraan dinas baru untuk tiga orang camat. Tiga camat yang selama ini masih menggunakan kendaraan dinas lama jenis Isuzu Panther, bakal diganti dengan  mobil kinyis-kinyis Suzuki APV.

Selain kendaraan dinas untuk jajaran eksekutif, pemkab juga menganggarkan pengadaan kendaraan dinas baru untuk empat pimpinan DPRD Banyuwangi. Ketua dan tiga wakil ketua   DPRD itu, bakal mendapatkan kendaraan dinas baru jenis Toyota Kijang Innova Reborn.

Penelusuran wartawan Jawa Pos Radar  Banyuwangi, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banyuwangi  2016, pemkab menganggarkan pengadaan kendaraan dinas/operasional sebesar Rp 4,945 miliar. Di antara total anggaran pengadaan  kendaraan tersebut, sebanyak Rp 3,49  miliar digunakan untuk pengadaan alat-alat  angkutan darat bermotor station wagon.

Sedangkan sisanya, yakni sebesar Rp 550 juta dimanfaatkan untuk pengadaan mobil pikap Rp 550, pengadaan ambulans sebesar Rp 300 juta, dan pengadaan sepeda motor senilai Rp 605 juta. Nah, pengadaan mobil dinas untuk dua kabag, tiga camat, dan empat pimpinan DPRD  tersebut termasuk dalam pos anggaran pengadaan  kendaraan bermotor jenis station  wagon tersebut.

Di sisi lain, Bupati Anas tetap “konsisten” menggunakan kendaraan dinas ‘’mobil sejuta umat’’ Toyota Avanza yang telah digunakan sejak tahun 2014 lalu. Kabag Perlengkapan Pemkab Banyuwangi, Henik Setyorini mengakui, tahun ini pemkab menganggarkan dana APBD untuk pengadaan mobil dinas tersebut.

“Untuk para camat yang masih menggunakan kendaraan Isuzu Panther tahun 2002 sebanyak tiga orang tahun ini  akan diganti Suzuki APV. Dua kabag, yakni  Kabag Hukum dan Kabag Perekonomian yang masih menggunakan mobil merek  Toyota Kijang GX tahun 2002, diganti Toyota Avanza.  Sedangkan untuk bupati, memang tidak dianggarkan tahun ini,” ujarnya dikonfirmasi  melalui sambungan telepon kemarin (13/4).

Selain itu, kata Henik, pada APBD tahun  2016 pemkab juga menganggarkan pengadaan  kendaraan dinas untuk empat pimpinan dewan.  Menurut dia, penggandaan kendaraan Dinas untuk pimpinan lembaga dewan periode 2014-2019, itu cukup penting dilakukan mengingat kendaraan yang mereka tumpangi merupakan kendaraan lama yang digunakan pimpinan dewan periode sebelumnya.

“Mobil   dinas empat pimpinan dewan memang sudah lama belum diganti,” kata dia.  Henik menambahkan, proses pengadaan mobil dinas tersebut hingga kemarin terus berjalan. Proses pengadaan dilakukan menggunakan sistem Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), bukan menggunakan sistem lelang.

“Pengadaan menggunakan jalur e-purchasing. Tinggal klik lewat e-katalog. Semua harga kendaraan ada di e-katalog tersebut,” tuturnya. Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara, tidak menampik pengadaan kendaraan dinas baru untuk pimpinan dewan telah dianggarkan  pada APBD 2016.

“Pengadaan mobil  dinas pimpinan dewan memang dianggarkan di  tahun 2016,” ujarnya beberapa waktu lalu (21/1). Dikatakan, mobil pimpinan dewan yang ada saat ini sudah berumur sekitar enam tahun. Menurut dia, di tahun pertama setelah dilantik, dewan tidak mengusulkan pengadaan mobil dinas pimpinan DPRD.

“Baru pada APBD tahun 2016 ini dianggarkan,” cetusnya.  Bupati Abdullah Azwar Anas mengakui dirinya tidak meminta penggantian kendaraan dinas bupati. Dia memilih tetap setia menunggangi  mobil dinas merek Toyota Avanza yang dipakai sejak periode pertama kepemimpinannya, tepatnya sejak September 2014.

Selain menggunakan mobdin Toyota Avanza, Anas juga memiliki satu mobdin lain, yakni  merek Toyota Kijang Innova. Mobil Innova, itu  merupakan hasil pengadaan tahun 2011. Mobil  Avanza digunakan untuk kendaraan operasional  saat blusukan ke kawasan perkotaan, sedangkan  jika turun ke daerah-daerah terpencil, biasanya Anas menggunakan kendaraan dinas Toyota Kijang Innova.

“Ini untuk solidaritas. Supaya para eselon III seperti Kabag yang juga pakai Avanza merasa bangga, mobilnya sama, sekelas  seperti Bupati,” kata Anas.  Selain untuk solidaritas, kata Anas, dirinya  merasa nyaman menumpang mobil ‘’sejuta umat’’ tersebut.

Terlebih, dengan menggunakan  mobil dinas yang satu ini, anggaran untuk  bahan bakar minyak lebih kecil dibandingkan  jika dirinya menggunakan mobil dinas dengan kapasitas mesin lebih besar. “Mobil dinas kan bukan untuk gaya. Lebih baik anggarannya digunakan untuk kegiatan yang lebih penting, misalnya pendidikan dan kesehatan,” pungkasnya. (radar)