Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Jebeng Thulik Milik Karinka dan Kamal

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

jebeng-thulik-milik-karinka-dan-kamal

BANYUWANGI – Malam grand final Jebeng Thulik Banyuwangi 2016 akhirnya kembali memilih sepasang putra- putri  terbaik Banyuwangi. Acara yang digelar  di Taman Blambangan Sabtu malam (25/11) itu menobatkan Karinka Bella Prasetya dan Irsyad Kamal Wahyuda  sebagai Jebeng dan Thulik 2016  mengalahkan 20 finalis lainnya.

Meski sempat diguyur gerimis sebelum acara digelar, namun even yang  didukung oleh PT Sumberyala Samudra dan Aquase itu tetap berlangsung meriah. Apalagi ada berbagai pertunjukan kesenian. Seperti tari-tarian gandrung dan kebo-keboan.

Tak ketinggalan penampilan golden boy Banyuwangi, Danang D Academy 2 yang juga hadir menghibur masyarakat. Sebelum penentuan Jebeng dan Thulik  tahun 2016 dilakukan, ke-20 finalis terlebih dulu diminta menampilkan kebolehan mereka.

Mulai dari tari-tarian, fragmen tentang situasi masyarakat, ekonomi dan budaya masyarakat Banyuwangi, serta pemaparan mereka terkait beberapa hal yang berkaitan dengan Banyuwangi. Seperti program pendidikan Garda Ampuh, Festival Gandrung Sewu, dan objek wisata Ijen.

Dalam kesempatan itu semua finalis  saling berlomba menunjukkan  pemahaman mereka akan materi pariwisata dan pembangunan Banyuwangi di hadapan para tamu dan dewan juri. Hingga kemudian beberapa orang penari Gandrung dan Kebo-Keboan yang sebelumnya sempat diperas saat pembukaan acara, kembali naik panggung untuk menentukan   siapa Jebeng dan Thulik Banyuwangi  2016.

Wajah-wajah cemas pun terlihat dari penampilan para finalis.  Hingga kemudian para gandrung   menyelempangkan selendang Jebeng dan Thulik kepada Karinka Bella  Prasetya dan Irsyad Kamal Wahyuda.  Keduanya pun langsung disambut  tepuk tangan seluruh penonton yang hadir.

Asisten Pemerintahan Bidang Sosial dan Ekonomi Agus Siswanto langsung memberikan penghargaan kepada Jebeng-Thulik 2016 itu secara simbolis.   “Mereka akan menjadi duta wisata sekaligus duta Banyuwangi. Kehadiran mereka akan memberikan peran bagi kemajuan Banyuwangi. Semoga Banyuwangi bisa semakin baik dengan  duta-duta yang muda ini,” ujar Agus,  mewakili Bupati Banyuwangi.

Sementara itu, Ketua Jebeng Thulik Banyuwangi, Budiyanto mengatakan, penilai yang dilakukan tim juri berdasarkan kriteria yang menyeluruh. Malam grand final sendiri menurutnya mewakili 40 persen penilaian. Karena  yang 60 persen sudah dinilai sejak masa karantina dimulai pada 18  November lalu.

Ditambahkan, Jebheng Tulik 2016  ini membawakan tema kemaritiman. Jadi, potensi Banyuwangi dengan laut yang memanjang di bagian timur dan selatan Banyuwangi ini akan  dikembangan lebih luas baik dari   pariwisata maupun ekonomi. Dan hal tersebut harus dapat benar-benar dipahami oleh Jebeng Thulik 2016 ini.

“Penjurian kita lakukan secara menyeluruh. Baik kemampuan komunikasi dan pemahaman mereka terkait Banyuwangi,” ujar Budi yang juga bertindak sebagai juri. Dalam malam grand final itu, beberapa  perwakilan Forpimda yang hadir di  antaranya Dandim 0825, Letkol INF Roby Bulan, dan ketua DPRD I Made  Cahyana Negara.

Beberapa pengusaha, seperti Owner PT Sumberyala Samudera, Tjipta Soedjarwo Tjoek, dan Owner AIL Michael Edy Haryanto, dan Ida Ayu Kadek Tirtawati, juga tampak ikut menyaksikan malam pemilihan duta wisata Banyuwangi tersebut.

Di akhir acara, Dinas Kebudayaan  dan Pariwisata Banyuwangi turut   mengumumkan pemenang Banyuwangi Etnho Carnival (BEC) dari beberapa sub katagori. Dari katagori BEC cilik  yang diraih Elok Ainun Nisrina kemudian pemenang tema Sulah Hadi Kromo diraih Rudi Sugiharto, tema Sritanjung diraih Wulan Ramadhani dan tema Sidopokso M.Yusuf Maulana  serta pemenang Best Costume of the   year BEC 2016 Rendra Tirtana. (radar)