BANYUWANGI – Pantai Boom menjadi langganan tempat bertelurnya penyu. Akhir bulan Januari, penyu-penyu tersebut mulai bertelur. Seperti yang terlihat di pantai Boom pukul 03.00 Minggu kemarin (31/1). Penyu lekang (Lepidochelys olivacea) bertelur tepat di akhir bulan Januari.
Padahal biasanya penyu yang masuk dalam urutan binatang terancam punah ini baru mendarat di Bulan Maret atau Bulan April. Siang harinya, relawan dari Banyuwangi Sea Turtel Foundation (BSTF) memindahkan telur yang berjumlah sekitar 113 butir dari dalam pasir.
Di kesempatan yang sama mantan Administratur Perhutani Banyuwangi Utara, Bambang Wuryanto, juga menyaksikan secara langsung bagaimana pemindahan telur penyu sebelum dibawa ke tempat konservasi. “Ketika saya masih di sini dulu, mau melihat penyu bertelur saja harus ke Ngagelan atau Sukamade, jauh sekali. Sekarang malah penyu banyak yang bertelur di sini,” ujar Bambang.
Selain itu, Bambang juga melihat banyak pihak yang sudah mau turun tangan untuk membantu konservasi penyu. Sehingga jika terus dilakukan, dia membayangkan dalam waktu 10 sampai 15 tahun lagi akan ada banyak penyu yang memenuhi pantai Boom untuk bertelur.
Penasihat BSTF, Kuswaya menambahkan, bahwa kali ini penyu memang bertelur lebih cepat. Terakhir pada pertengahan Desember 2015 lalu. Kala itu ada 116 butir telur yang ditemukan di Pantai Boom. Dan kali ini sudah datang lagi penyu yang bertelur.
“Kemungkinan para penyu ini sudah memiliki insting jika mereka dilindungi, jadi dengan tenang mereka berani bertelur di sini, karena biasanya paling cepat awal Maret atau April,” kata Kuswaya. Untuk telur yang didapat pada bulan Desember, kata Kuswaya, kemungkinan akan menetas pada awal Februari ini.
Dengan proporsi kemungkinan menetas sampai 76 persen dari jumlah telur yang ada. “Iklim saat ini ikut mempengaruhi masa penetasan telur. Karena sering turun hujan kemungkinan masa menetas lebih lama, tapi perkiraan kita paling cepat pada awal-awal bulan Maret sudah menetas,” terangnya.
Sementara itu, Pembina BSTF Wiyanto Haditanojo mengatakan, jika sudah ada banyak pihak yang mulai ikut memperhatikan konservasi penyu yang sering bertelur di wilayah pesisir Banyuwangi kota. Termasuk Perhutani yang ikut memberikan suntikan dana untuk konservasi reptile bercang kang itu sejumlah Rp 50 juta.
Dia berharap dengan banyaknya pihak yang peduli dengan konservasi penyu akan memudahkan peles tariannya, khu susnya di wilayah Banyuwangi. (radar)