Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

23.000 Orang di Banyuwangi Suspek TBC dengan Risiko Penularan Tinggi

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mencatat, di sepanjang tahun 2025 ada sebanyak 23.000 orang menjadi suspek tuberkulosis (TBC) dengan risiko penularan tinggi.

Mereka menjadi suspek karena memiliki kontak erat sebagai keluarga hingga kolega dengan 2.500 penderita yang sebelumnya terkonfirmasi positif TBC –di mana 363 di antaranya merupakan pasien anak.

Baca juga: 53 Warga Sumenep Meninggal akibat TBC

Jumlah penderita tersebut terbanyak berasal dari Kecamatan Banyuwangi, kemudian Kecamatan Muncar, dan Kecamatan Kalipuro.

“Didukung tim dari kementerian kesehatan, akan terus kita upayakan untuk skrining dan penemuan agar penderita bisa dideteksi serta ditangani dengan segera.”

Demikian kata Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat, di Banyuwangi, Rabu (12/11/2025) kemarin.

Baca juga: Penderita TBC di Sumenep Enggan Minum Obat, Dinkes: Itu Lebih Bahaya

Di sisi lain, Dinkes Banyuwangi juga terus menggalakkan upaya pencegahan agar lingkungan rumah tetap sehat dengan masuknya cahaya matahari serta sirkulasi udara yang baik.

Sebab, matahari pagi yang bersinar di antara pukul 6-10 pagi disebutnya mampu membunuh kuman maupun bakteri penyebab TBC.

“Kita akan terus edukasi masyarakat dan minta support lintas terkait agar rumah masyarakat lebih sehat,” ujar dia.

Sebanyak 11.864 kader posyandu dikerahkan untuk mengedukasi keluarga agar bisa mendampingi penderita TBC untuk tak jeda pengobatan.

Baca juga: Menkes Janji Siapkan Alat Praktis Deteksi Cepat Penyakit TBC di Faskes Pertama

“Obat harus diminum tanpa putus. Karena jika tidak akan menyebabkan resisten obat dan pengobatan menjadi lebih panjang,” urai dia.

Sementara bagi penderita TBC yang telah resisten obat, Dinkes Banyuwangi telah menyediakan RSUD Blambangan sebagai rujukan dan nantinya pasien akan mendapatkan penanganan secara khusus.

Bupati ajak skrining

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pun mengurai berbagai pekerjaan rumah di bidang kesehatan saat meninjau bakti sosial dalam rangka Hari Kesehatan Nasional di Puskesmas Mojopanggung.

Beberapa PR tersebut antara lain meningkatkan upaya temuan penderita tuberkolosis agar penderita TBC dapat dideteksi dan diobati dengan segera.

Pemkab Banyuwangi melalui dinas kesehatan, kata Ipuk, giat melakukan skrining di seluruh wilayah dengan tujuan menjaring penderita maupun suspek agar segera mendapatkan penanganan serta meminimalisir penularan.

Baca juga: Ribuan Kasus Baru TBC Ditemukan di Sumenep, Pengamat: Stigma Negatif Masih Kuat

Dengan upaya yang dilakukan Pemerintah, Ipuk berharap dukungan dari masyarakat untuk dapat memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat yang melakukan skrining TBC.

 

Page 2

Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat

QR Code Kompas.com

Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app