Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Aa Gym: Dicopet Tanda Mau Punya Dompet Baru

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

aagmBANYUWANGI – Ribuan tenaga pendidik dan kesehatan asal seantero Banyuwangi tumplek-blek di lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi, kemarin (5/8). Mereka membaur bersama masyarakat umum guna mengikuti halalbihalal sekaligus menyimak ceramah yang disampaikan penceramah kondang, KH. Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym.

Bupati Abdullah Azwar Anas bersama forum pimpinan daerah (forpimda) dan sejumlah pejabat instansi vertikal di Bumi Blambangan hadir dalam halalbihalal akbar kemarin. “Kami berkali-kali mengumpulkan guru, kepala sekolah, pengawas pendidikan, dan penilik pendidikan. Begitu juga dengan para tenaga kesehatan dan jajarannya. Itu dilakukan guna menyatukan tekad agar Banyuwangi menjadi lebih baik,” ujar Bupati Anas. 

 Sementara itu, mengawali ceramahnya, Aa Gym menyampaikan, nikmat yang utama adalah nikmat iman. Tetapi, iman harus dilengkapi ilmu. Oleh karena itu, peran guru sebagai perantara ilmu sangat vital. Nikmat yang kedua adalah afiah alias sehat yang bermanfaat. Maka dari itu, peran dokter dan tenaga kesehatan juga sangat penting bagi masyarakat. Aa Gym melanjutkan ceramah dengan kalimat-kalimat yang sangat menyejukkan.

Dikatakan, sesuatu yang membuat manusia tidak bahagia bukanlah persoalan, melainkan salah menyikapi persoalan. “Lebih baik mana dihina atau menghina? Dihina tidak ada bahayanya. Nabi Muhammad pun dihina. Beliau bahkan dicaci. Tetapi, apakah beliau menjadi hina. Tidak. Beliau tetap mulia,” cetus kiai asal Bandung tersebut. Dia menambahkan, dibanding mencopet, masih lebih baik menjadi korban pencopetan.  

Sebab, dicopet merupakan tanda bahwa seseorang tersebut akan memiliki dompet baru, KTP baru, dan surat izin mengemudi (SIM) baru. “Tetapi, kalau kita mencopet, urusannya panjang. Harus dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat,” paparnya. Selain itu, penceramah yang kondang dengan Management Qalbu (MQ) tersebut menekankan jamaah agar tidak meremehkan orang lain. Aa Gym menyampaikan deskripsi simpel, misalnya bersih itu penting, maka petugas kebersihan memegang peran penting.

Dengan demikian, petugas kesehatan juga orang penting. Maka jangan meremehkan petugas kesehatan. “Orang yang hanya hormat kepada atasan tapi kerap meremehkan bawahan atau rakyat jelata adalah penjilat,” tegasnya. Di akhir acara, Aa Gym bersama Bupati Anas dan jajaran forpimda bersalaman dengan ribuan jamaah asal seantero Bumi Blambangan tersebut.  Ribuan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan itu antre dengan tertib untuk bersalaman dengan Aa Gym, bupati, dan Forpimda Banyuwangi. (radar)