Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Akhirnya Rekor Laskar Blambangan Pecah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Keperkasaan Persewangi selama putaran pertama akhirnya runtuh. Sebab, The Lasblang, julukan Persewangi, menelan kekalahan saat menghadapi PS Sumbawa Barat di Stadion Lalu Magaparang, Nusa Tenggara Barat (NTB), kemarin sore (28/5). Atas hasil buruk itu, rekor tak terkalahkan tim merah-hitam ter noda. Bayangkan, dalam enam partai sebelumnya, Persewangi selalu menuai hasil positif, yakni empat kali menang dan dua kali seri.

Tetapi, kali ini Persewangi tercoreng meski hanya kalah tipis dengan skor 1-0. Gol semata wayang yang merusak rekor Persewangi dicetak Nur Huda. Gol tersebut dicetak di babak kedua, tepatnya di menit 70. Hasil negatif itu menjadi alarm bagi Persewangi dalam lima laga yang tersisa. Keputusan manajemen mencoret beberapa pemain dinilai blunder. Jainal Ikhwan dalam tim  rekrutan anyar tidak banyak membantu.  

Tim pujaan rakyat Bumi Blambangan tetap kalah dalam laga away perdana tersebut. Pelatih Persewangi, Bagong Iswahyudi, mengakui timnya kalah dalam pertandingan kemarin sore. Tetapi, dia beralibi kekalahan timnya karena wasit tidak fair. ‘’Wasit telah menghancurkan kami,’’ ujarnya dengan nada kesal. Dia menuding, banyak keputusan wasit yang merugikan tim.

Sepanjang pertandingan, para pemain dilanggar pemain tuan rumah. ‘’Tapi, wasit bergeming. Anak-anak tidak bisa bermain maksimal,’’ terangnya. Dia menyebut, beberapa pemain mendapat perlakuan kasar pemain lawan. Bahkan, anak asuhnya mendapatkan perlakuan tak pantas selama pertandingan. ‘’Ada pemain saya yang diludahi sampai dijotos, tapi wasit tidak peduli,” ujarnya geram. Persewangi mulai mendapatkan ancaman sejak menit awal. 

Striker Persewangi, Nova Hermawan, terkapar setelah disikut pemain lawan. ‘’Tapi, wasit menilai itu tidak pelanggaran. Kok aneh,’’ bebernya. Dia menjelaskan, timnya sudah bermain oke. Secara permainan, timnya mampu meladeni tuan rumah. Tetapi, pemain lawan bermain kasar dan tidak dapat kartu. ‘’Kami sangat menyesal. Tadi sampai terjadi keributan antar pemain. Penonton juga ada yang masuk lapangan,’’ ulasnya.

Pelatih PS Sumbawa Barat, Winnedy Purwito, melalui asistennya, Margono mengatakan, timnya memang pantas menang. Sepanjang pertandingan, timnya terus menekan sehingga lahir gol. ‘‘Kita memang layak menang,’’ katanya. Hanya saja, jelas dia, pertandingan tersebut diwarnai berbagai insiden. Menurut dia, pemain ribut bahkan saling adu jotos di stadion. ‘’Memang pemain Persewangi asal Paraguay itu yang jadi sasaran. Kita kalah di Banyuwangi, akhirnya kita menang di sini,’’ katanya. (radar)