Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Aktivis Jalan Kaki Mundur

HARI BUMI: Para pencinta lingkungan menggelar orasi dan doa bersama di depan kantor Pemkab Banyuwangi kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
HARI BUMI: Para pencinta lingkungan menggelar orasi dan doa bersama di depan kantor Pemkab Banyuwangi kemarin.

BANYUWANGI – Para aktivis lingkungan dari Banyuwangi’s Forum For Environmental Learning (BaFFEL) bersama sejumlah organisasi pencinta alam (OPA) di Kabupaten Banyuwangi, punya cara menarik dalam memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April ke marin.

Untuk menolak praktik penam bangan emas yang di anggap akan merusak bumi, para aktivis lingkungan ini menggelar long march dengan cara jalan mundur. Acara yang di mulai pukul 15.30 ini, diawali dari depan gedung DPRD hingga de pan kantor Pemkab. “Ini sim bol DPRD dan bupati menga lami kemunduran dalam masalah penambangan emas di Gunung Tumpang Pitu,” cetus salah satu aktivis pencinta alam dalam orasinya.

Aksi para aktivis lingkungan melakukan jalan kaki mundur itu sempat mendapat perhatian dari warga. Kondisi ruas Jalan Adi Sutjipto dan Jalan A Yani yang menjadi rute aksi ter sebut sempat macet. “Penambangan emas hanya akan merusak bumi, mari kita tolak bersama,” kata aktivis lingkungan lainnya.

Selain menggelar aksi jalan kaki mundur, mereka membagikan brosur pada para pengguna jalan. Dalam brosur itu di sebutkan aksi yang di lakukan didukung oleh OPA dari sejumlah sekolah yang ada di Banyuwangi. “Jika dilakukan eksploitasi emas, akan berdam pak pada kelestarian hutan lindung, pertanian, dan kelautan,” cetus Humas BaFFEL, Ros di Bachtiar Martadi.

BaFFel mengingatkan pada Pemkab Banyuwangi untuk lebih fokus pada pengembangan sektor pertanian. Sebab, bi dang ini telah terbukti memberikan kontribusi pada pendapatan asli daerah (PAD). “Sumbangan pertanian untuk PAD sangat tinggi,” katanya. (radar)