Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Anjing Liar, Sepakat Undang Orang Pintar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Korban Gigitan Anjing Liar Terus Bertambah

LICIN – Jumlah korban serangan binatang aneh di Kecamatan Licin terus bertambah. Ke marin malam (3/10) satu kambing milik warga Dusun Ampel Gading, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, mati akibat digigit ”anjing jadi-jadian” tersebut. Sehingga, total kambing yang meninggal karena digigit binatang aneh tersebut mencapai 34 ekor. Sebelumnya, serangan binatang aneh itu terjadi di Dusun Kebondadap, Dusun Sumber Batu, dan Dusun Jambu, dengan jumlah korban 33 ekor.

Serangan yang terjadi di Dusun Ampel Gading kemarin malam merupakan korban pertama di desa itu sejak serangan binatang aneh terjadi. Untuk menghentikan bertambahnya jumlah korban, kemarin malam Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Licin be rembuk dengan warga di Dusun Sumber Batu, Desa Tamansari. Rembuk yang di pimpin Plt. Camat Licin Muhammad Lutfi itu dihadiri Kapolsek Licin AKP Wan Su tanto, Dan ramil Licin, dan per wakilan Dinas Peternakan.

Pada kesempatan itu, warga mendesak pemerintah secepatnya mencari solusi terkait serangan anjing jadijadian itu. Warga beralasan, serangan binatang aneh itu sangat merugikan warga karena banyak kambing yang mati. Padahal, ternak kambing merupakan sumber pendapatan ekonomi andalan warga Suasana rembuk warga itu sempat memanas saat perwakilan Dinas Peternakan memberikan penjelasan terkait penyebab kematian ternak kambing warga tersebut.

Berdasar pen jelasan yang disampaikan Di nas Peternakan itu, kambingkambing tersebut mati karena digigit anjing liar. Serangan an jing liar itu merupakan feno mena tahunan yang muncul pada musim kemarau. Penjelasan yang disampaikan per wakilan Dinas Peternakan itu langsung dibantah puluhan war ga. Intinya, warga tidak percaya terhadap penjelasan yang disampaikan petugas Di nas Peternakan itu. Warga le bih percaya bahwa kambing-kambing itu mati karena diserang anjing jadi-jadian.

Warga sempat meninggalkan tempat acara rembuk karena tidak puas dengan penjelasan petugas Dinas Peternakan. Namun, usaha warga meninggal kan lokasi acara itu berhasil di cegah Plt. Camat Lutfi . Warga di minta kembali melanjutkan rem buk guna mencari solusi ter kait serangan anjing jadi-jadian itu. “Karena warga mulai emosi, saya harus melepas baju camat dan kembali membujuk warga,” katanya. Rembuk warga itu menghasilkan beberapa keputusan.

Ke putusan pertama, warga se pakat menjaga kampung agar tetap kondusif dengan cara ronda malam. Keputusan ke dua, warga diberi kebebasan mencari solusi dengan cara supranatural. Warga diberi kebebasan mencari orang ”pintar” dan mendatangkannya ke Kecamatan Licin untuk menyelesaikan persoalan tersebut. “Catatannnya, kalau mendatangkan orang luar Kecamatan Licin, harus berkoordinasi dengan forpimka,” kata Lutfi. Pada pertemuan itu sempat ter jadi dialog antara warga dan Kapolsek AKP Wan Sutanto.

Pada kesempatan itu, warga bertanya bagaimanakalau warga berhasil menangkap anjing jadi-jadian itu lalu menghakimi dengan cara sendiri? Pertanyaan lain, bagaimana jika anjing jadijadian itu akhirnya berubah wujud menjadi manusia. Apakah warga akan terjerat hukum? Kapolsek Wan Sutanto membe rikan jawaban tegas. Selama per buatan itu masuk dalam per buatan pidana, polisi akan memprosesnya secara hukum. Wan Sutanto minta warga tidak bertindak anarkis dalam menyelesaikan serangan binatang aneh itu. (radar)