KALIPURO – Seleksi tujuh Bakal Calon Kepala Desa (Bacakades) Kelir, Kecamatan Kalipuro masih digelar pekan depan. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecurangan dalam Pilkades, salah satu Bacakades Nur Hariri, sudah membuka posko di Dusun Pekarangan, Desa Kelir, Senin kemarin (9/10).
Posko tersebut akan dijadikan sebagai tempat untuk menerima pengaduan seputar pelaksanaan Pilkades. “Sebagai upaya pengawalan terhadap pelaksanaan Pilkades yang bersih, jujur, dan mencegah terjadinya politik uang, maka perlu adanya posko pengaduan,” ujar Hariri.
Mantan Ketua BEM Untag 1945 Banyuwangi ini mengaku, pelaksanaan Pilkades di Desa Kelir bisa berjalan sukses apabila semua pihak memahami kewajiban dan haknya masing-masing.
“Netralitas panitia menjadi kunci utama suksesnya pelaksanaan Pilkades. Selain itu, peran semua pihak juga sangat penting untuk mencegah terjadinya kecurangan pada semua tahap Pilkades,” ujarnya.
Disinggung mengenai apa saja visi-misi dan program kerjanya, Nur Hariri mengaku masih merahasiakannya. “Hari ini saya belum menjadi calon sehingga belum membahas itu. Untuk visi-misi sudah saya serahkan ke panitia. Sedangkan program kerja akan ada kejutan tersendiri setelah penetapan lima calon nanti,” kata mantan aktivis GMNI.
Sekadar diketahui, Nur Hariri adalah satu-satunya Bacakades yang bergelar Sarjana di Desa Kelir. Untuk bisa lolos menjadi Calon Kades, dirinya harus bersaing dengan enam Bacakades lain, yaitu Nurwanto, Bambang, Basuni, Sabar, Lufti, dan Abdul Latif.(radar)