MUNCAR – Musim panen raya padi sedang berlangsung di Kecamatan Muncar, Banyuwangi, saat ini. Para petani di beberapa desa di Muncar serentak memanen tanaman padi miliknya. Sayang, tanaman yang sudah dipanen itu tidak bisa langsung digiling, tapi harus ditumpuk menunggu giliran masuk penggilingan.
Para petani kebanyakan tidak punya mesin perontok padi atau dores, Kalau sedang panen raya seperti ini, mereka harus antre menyewa mesin perontok tersebut.
“Saya antre satu hari,” cetus Saminem, 57, petani asal Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Alasan petani menunggu mesin perontok padi itu, karena warga yang punya mesin dores sangat terbatas. Biasanya para petani memiliki langganan sendiri. “Menumpuk padi di sawah itu sangat berisiko dicuri maling,” katanya. Selain pencurian, terang dia, bila turun hujan berakibat kandungan air gabah meningkat, itu butuh waktu ekstra untuk mengeringkan.
“Biaya mesin dores itu Rp 100 ribu setiap seperempat hektare,” ungkapnya. Petani lain, Samino, 54, menyampaikan sudah biasa petani mengantre mesin dores. Bagi petani yang memiliki sawah luas, terkadang harus rela mendatangkan pekerja perontok padi dari luar Kecamatan Muncar. “Panennya bersamaan dengan kecamatan lain, jadi harus sabar,” katanya. (radar)