BANYUWANGI, KOMPAS.com – Atap Masjid Babul Muttaqin di Desa Sidowangi, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, ambrol setelah diguncang gempa bermagnitudo 5,7 yang terjadi pada Kamis (25/9/2025).
Beruntung, saat gempa terjadi, masjid dalam keadaan kosong karena jemaah telah keluar setelah melaksanakan ibadah shalat ashar satu jam sebelum gempa mengguncang.
Namun, banyak warga masih berada di sekitar masjid untuk mempersiapkan pengajian yang akan digelar pada malam harinya.
Baca juga: Dikunjungi Bupati Ipuk, Korban Gempa Banyuwangi Berkaca-kaca
“Saya sedang bersih-bersih di halaman masjid karena malamnya ada peringatan maulid. Lalu tiba-tiba atap ambruk ya pas gempa itu,” ungkap M Rokib, takmir masjid.
Suara gemuruh akibat gempa memicu kepanikan warga yang berada di lokasi.
Mereka baru berani melakukan pengecekan ke dalam masjid setelah gempa reda.
Saat memasuki area masjid, debu memenuhi ruangan akibat jatuhnya material atap seperti genting dan ayu yang berserakan di atas sajadah.
Menyusul rencana pengajian malam itu, warga sekitar segera melakukan gotong-royong untuk membersihkan area masjid.

“Sampai malam kami bersih-bersih, setelah pengajian masih kami lanjutkan bersih-bersihnya,” tambah Rokib.
Meski atap masjid terbuka lebar, sehingga udara dingin masuk ke dalam, masjid tersebut dapat digunakan kembali oleh jemaah untuk shalat subuh pada keesokan harinya.
Baca juga: Cerita Supiyatik, Syok Terduduk Saat Rumahnya Ambruk Diguncang Gempa Banyuwangi
Pada saat shalat Jumat, masyarakat sekitar juga menggunakan masjid tersebut untuk beribadah meski tanpa atap. Sinar matahari langsung menyinari mereka.
“Masjid masih bisa digunakan. Tadi dibawakan terpal (bantuan pemkab) yang akan digunakan untuk penutup sementara sampai ada perbaikan,” ujar Rokib.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini