Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Awas, Penyakit Ispa Menggila

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

wasAkibat Cuaca yang Tidak Menentu

SEMPU – Akibat cuaca tak menentu, banyak warga Banyuwangi Selatan terserang infeksi saluran pernapasan atas (ispa). Ispa ter sebut bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia. Penyakit menular itu bisa menyerang manusia usia balita hingga dewasa. Infeksi yang satu ini mulai banyak di temu kan awal Mei 2013 lalu. Hingga kemarin (20/5), penderita penyakit tersebut masih mendominasi Puskesmas Sempu.

Kepala Puskesmas Sempu, Hadi Kusairi mengakui, dari sekian pasien yang berobat di puskesmas tersebut, jumlah penderita ispa paling banyak. Bahkan, persentasenya mencapai 25 persen. ‘’Penyebabnya adalah cuaca yang tidak menentu,” tegasnya saat di temui di kantornya kemarin. Hadi menjelaskan, penyakit tersebut bisa di sembuhkan melalui beberapa tahap. Tahap pertama, pasien harus istirahat total dari segala kegiatan. ‘’Makan-makanan bergizi juga sangat membantu proses penyembuhan,’’ tuturnya.

Tahap dua, penderita ispa diberi antibiotik. Dengan penggunaan antibiotik, pasien diperkirakan sembuh empat hari kemudian. ‘’Penyakit tersebut menular. Jadi, hati-hati menular kepada orang-orang sekelilingnya. Juga hati-hati saat merawat anak-anak,” terangnya. Cara menghindari infeksi itu, papar dia, warga harus menjaga lingkungan dengan baik. Sebab, lingkungan yang kotor bisa memicu penyakit tersebut. ‘’Lingkungan yang kotor akan menimbulkan pencemaran udara Itu yang harus diperhatikan,’’ jelasnya.

Penyakit lain yang banyak diderita pasien, baik yang rawat jalan maupun yang rawat inap, antara lain tifus, diare, dan hipertensi. ‘’Kami minta masyarakat berhati-hati. Jaga pola makan dan istirahat yang cukup” katanya. Dia menggarisbawahi, layanan di puskesmas yang dia bina buka selama 24 jam, baik layanan rawat jalan maupun rawat inap. Itu berlaku bagi pasien pemegang Jamkesmas dan Askes. ’’Khusus pasien umum, rawat inap kena retribusi,” terangnya.

Hal itu berdasar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 Tahun 2011 tentang retribusi jasa umum. ‘’Biaya bervariasi ter gantung ruang, mulai ruang kelas III hingga kelas I atau VIP. Tetapi, pasien yang berobat ke sini didominasi pemegang Jamkesmas atau Askin dan Askes,” pungkasnya. Pagi kemarin, para pengunjung puskesmas tersebut tampak ramai. Pukul 10.00, para pengunjung yang sudah terdata mencapai 113 orang. Mereka antre menunggu giliran di ruang tunggu. (radar)