Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ayam Hidup Stabil, Dagingnya Sepi Peminat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

ayamSEMENTARA itu, para pedagang daging ayam ras (broiler) yang mangkal di Pasar Banyuwangi, kini tengah dihadapkan pada situasi dilematis. Di satu sisi, mereka dihadapkan pada mahalnya harga ayam hidup, di sisi lain para pedagang justru “dipaksa” menurunkan harga jual daging broiler. Gara-garanya, tingkat pembelian konsumen turun drastis dibanding awal Ramadan lalu. Seperti dialami Bu Karso, 42.

Pedagang yang satu ini mengaku terpaksa menurunkan harga jual daging ayam broiler lantaran minimnya pembelian konsumen. Tidak tanggung-tanggung, penurunan harga daging ayam ras, itu mencapai Rp 4 ribu per Kilogram (Kg), tepatnya dari Rp 34 ribu per Kg menjadi Rp 30 ribu per Kg. Menurut Bu Karso, alasan utama yang mendasari penurunan harga daging ayam, itu adalah minimnya pembelian konsumen. “Harga beli ayam hidup dari tangan peternak sebenarnya masih mahal, yakni sebesar Rp 20 ribu per Kg.

Namun karena pembelian konsumen sangat sepi, saya terpaksa menurunkan harga jual daging ayam ras dari Rp 34 ribu per Kg menjadi Rp 30 ribu per Kg,” ujarnya kemarin (28/7). Pernyataan senada dilontarkan Susi, 33, pedagang ayam ras yang lain. Menurut dia, lantaran pembelian daging ayam ras oleh konsumen turun signifikan dibandingkan sebelumnya, dia terpaksa menurunkan harga jual ayam broiler tersebut.

Susi mengatakan, penurunan harga jual daging ayam broiler, itu dilakukan saat harga beli ayam hidup dari tangan peternak dan pengepul cenderung stabil sejak beberapa pekan terakhir. “Mau bagaimana lagi, meskipun harga beli ayam hidup mahal, kami terpaksa menurunkan harga jual daging ayam broiler agar tingkat pembelian konsumen tidak terus-menerus anjlok,” jelasnya.

Namun sayang, meskipun para pedagang sudah menurunkan harga jual daging ayam broiler, nyatanya tingkat pembelian konsumen tidak serta-merta terdongkrak. “Seperti sampeyan lihat sendiri. Meskipun harga sudah diturunkan, nyatanya konsumen tetap sepi. Padahal biasanya, pembelian konsumen sangat ramai pada hari Minggu seperti saat ini,” tutur Bu Karso. (radar)