Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Banyuwangi Pemasok Sayur Terbesar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Banyuwangi ternyata merupakan salah satu daerah pemasok terbesar ke Bali. Selama libur panjang Lebaran, pasokan komoditas pertanian tersebut berhenti. Karena itulah, sejumlah pasar di Pulau Dewata mengalami kelangkaan barang dan menimbulkan harga sayur terketuk naik.

Sekedar tahu, Banyuwangi merupakan daerah pemasok sayur terbesar untuk Bali. Rata-rata setiap hari puluhan unit kendaraan Mitshubisi L-300 yang mengangkut aneka jenis sayur ke Pulau Dewata.

“Sekitar ada 40 unit mobil yang setiap hari mengangkut sayur ke Bali,” ungkap Hafid, salah satu sopir armada sayur, kemarin. Dengan jumlah itu telah menunjukkan bahwa Banyuwangi merupakan pemasok sayur terbesar ke Pulau Dewata. Minimal, nilai transaksi untuk satu unit armada mencapai Rp 30 jutaan.

“Dikalikan 40 unit mobil, sudah ada nilai transaksi Rp 1,2 Miliar,” kata pria asal Desa Genteng Wetam Kecamatan Genteng, itu. Komoditas pertanian seperti sayur asal Banyuwangi memang memlliki prospek yang bagus ketika dipasarkan di Bali. Sebab, harganya di atas rata-rata pasar lokal Banyuwangi.

“Harga di Surabaya saja, masih kalah dengan Bali. Makanya orang-orang mengirim barang ke Bali daripada ke surabaya,” terang pria berusia 30 tahun itu. Setiap momen lebaran, mayoritas pedagang sayur menghentikan pasokan ke Bali.

Merski begitu, ada beberapa pengepul barang yang tetap beroperasi selama Lebaran. “Ada beberapa saja yang berangkat, harganya ya bisa mahal,” paparnya. Salah satu pengusaha sayur, Samlawi alias Panjul, mengatakan bahwa minimnnya pasokan barang dari Banyuwangi membuat harga sayur di Bali langsung melambung tinnggi. Ini karena permintaan konsumen tinggi sedangkan pasokan barang menurun drastis.

“Kalau ingin mengejar omzet, ya tidak libur pada waktu lebaran,” kata bapak satu anak itu. Dia menambahkan, jika sayur memang menjadi kebutuhan utama di Bali. Hasil panen lahan di Bali, terang dia, ternyata tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.

“Makanya berapapun banyaknya barang akan tetap laku di Bali,” ujar pengusaha asal Sempu itu. Selain sayur, beber dia, juga banyak hasil pertanian asal Banyuwangi yang dikirim ke Bali. Seperti palawija, aneka buah mulai buah naga dan jeruk.

“Kalau mobil pengangkut sayur banyak. Itu belum lagi yang membawa buah-buahan,” paparnya. (radar)