Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

BBKSDA Jatim Sangsikan Kealamian Blue Flame Kawah Ijen: Harus Ada Penelitian Ilmiah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Fenomena blue flame atau api biru di dasar Kawah IJen (Foto: sinergijatim.com)

SINERGIJATIM.OCM – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur menyangsikan kealamian fenomena api biru atau Blue Flame di Kawah Ijen.

Oleh sebab itulah dibutuhkan sebuah penelitian ilmiah untuk memastikan apakah fenomena tersebut muncul secara alami atau justru merupakan fenomena buatan manusia.

“Ini alami atau bukan, perlu ditelaah terlebih dahulu. Yang ngerti geo vulkanik. Artinya yang betul-betul sainstific ya,” ungkap Pelaksana harian (Plh) Kepala BBKSDA Jatim, Wiwied Widodo, Rabu (23/2/2022).

Keraguan akan kealamian fenomena blue flame ini, kata Widodo, bukan tanpa alasan. Sebab selama ini, wisatawan tidak serta merta bisa menyaksikan fenomena blue flame tersebut.

“Kalu alami semua wisatawan yang melakukan pengamatan atau menikmati fenomena di situ, di jam-jam tertentu apa tidak tertutup embun atau asap, maka pasti terlihat. Nggak perlu ada tulisan, kalau mau lihat dibakarkan,” ungkapnya.

Hal ini jugalah yang menjadi pertimbangan pendakian gunung Ijen baru dibuka pada pukul 03.00 WIB karena tidak menjadikan fenomena blue flame sebagai atraksi utama di TWA Kawah Ijen.

“Kalau pukul 03.00 karena wisatawan bisa nikmati sunrise. Kalau pukul satu mau lihat blue fire, emang ada blue fire?” tukasnya.

Oleh sebab itulah, pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan Pemkab Banyuwangi, khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata agar dilakukan penelitian terkait fenomena blue flame tersebut.

“Kemarin juga nyampaikan, ada ahli geo vulkanik. Itulah yang kita minta untuk melakukan telaah, kajian. Itu jelas bisa dipertanggungjawabkan. Sebetulnya blue fire itu alami bukan?” ungkapnya.

Jika memang hasil kajian ilmiah menyatakan bahwa fenomena blue flame ini terjadi secara alami, maka pihaknya tidak akan menutup mata akan potensi tersebut.

BBKSDA akan menjadikan fenomena blue flame sebagai atraksi utama di TWA Kawah Ijen. “Kalau memang itu alami bisa menjadi objek utama. Misalnya merefrensikan bisa dipukul 2, ya kita membuat kebijakan pukul 01.00 (dibuka) bukan pukul 03.00,” tegasnya.

Sebaliknya, ketika belum ada kajian ilmiah secara jelas terkait fenomena blue flame tersebut, maka siapa yang akan bertanggungjawab ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan ketika ada wisatawan yang memaksa turun ke dasar kawah untuk melihat blue flame.

“Kalau belum ada kejelasan, siapa yang bertanggungjawab akan keselamatan wisatawan yang turun ke bawah. Kan belum ada kajian ilmiahnya,” tegasnya.

Sumber : https://www.sinergijatim.com/nasional/pr-2862738973/bbksda-jatim-sangsikan-kealamian-blue-flame-kawah-ijen-harus-ada-penelitian-ilmiah?page=2