Sejak Diumumkan Penurunan Harga BBM
MUNCAR – Turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar mulai Selasa dini hari (5/1) disambut gembira para nelayan di pesisir Pantai Muncar. Dengan membawa jeriken, mereka menyerbu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di Pelabuhan Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, kemarin (5/1).
Para nelayan mengaku senang dengan penurunan harga BBM jenis solar. Apalagi, harga solar yang turun itu juga cukup tinggi. “Ini sangat meringankan para nelayan. Kami bekerja menggunakan solar,” cetus Khairul Anam, 43, salah seorang nelayan Muncar.
Menurut Anam, harga BBM jenis solar sebelumnya mencapai Rp 6.700 per liter. Dengan penurunan harga, sekarang harganya menjadi Rp 5.650 per liter. “Harga solar turun Rp 1.050 itu sudah cukup bagus,” katanya. Dalam sekali melaut, terang Anam, kapal jenis slerek dengan delapan mesin membutuhkan solar sekitar 500 liter.
Kapal kecil dengan kapasitas mesin lebih rendah membutuhkan solar sekitar 252 liter. “Pembelian nelayan yang cukup banyak ini untuk sekali melaut,” katanya. Jika ada penurunan harga Rp 1.000 per liter, terang dia, maka nelayan bisa menghemat biaya solar sekitar Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu sekali melaut.
“Kami berharap harga ini bertahan lama. Syukur kalau bisa turun lagi,” cetusnya. Turunnya harga BBM jenis solar itu dimanfaatkan para nelayan dengan melakukan borong. Antrean panjang terlihat di SPBN di Pelabuhan Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar.
Jeriken milik nelayan itu ada yang sudah antre sejak pagi, tapi hingga siang masih belum terlayani. Untuk antisipasi keamanan, petugas dari Unit Pol Air Muncar terus mengamankan antrean pembelian solar di SPBN.
“Saya sudah antre hampir enam jam, tapi tetap belum dilayani,” ungkap Hamidin, 45, salah seorang nelayan asal Desa Kedungrejo. Pada hari normal pengisian BBM jenis solar di SPBN Kalimati bisa dilayani dengan cepat. Tetapi, sejak ada kabar solar akan turun, SPBN sempat menghentikan penjualan sambil menyesuaikan harga.
“Sekarang sudah dilayani dengan baik. Nelayan juga bisa memahami antrean,” kata Kanit Pol Air Muncar, Brigadir Haerul Umam. (radar)