BANYUWANGI, KOMPAS.com – Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali masih belum dapat memastikan kapan pengerjaan pelebaran jalan penghubung Banyuwangi-Situbondo akan dimulai.
Hal ini menyusul usulan dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur terkait perbaikan infrastruktur jalan tersebut.
BBPJN telah melakukan survei terhadap jalan sepanjang 20 kilometer, yang dimulai dari pintu masuk Pelabuhan ASDP Ketapang hingga wilayah Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo.
Baca juga: 2 Dermaga di Lintas Ketapang-Gilimanuk Diperbaiki, Pola Operasi Kapal Berubah
“Kami sudah lakukan cek kondisi eksisting jalan dan batasnya. Memang masih banyak titik yang jalurnya tergolong sempit,” ujar Ahmad Hisbullah, Pengawas Lapangan BBPJN Situbondo-Banyuwangi.
Dari hasil survei, diketahui bahwa sebagian besar jalan di jalur yang diusulkan untuk diperlebar antara Pelabuhan Ketapang hingga Watu Dodol memiliki lebar tujuh meter.
Ukuran ini merupakan standar jalan arteri nasional.
Selain itu, survei juga menunjukkan bahwa jalan di sekitar wilayah tersebut masih memungkinkan untuk dilebarkan hingga mencapai 11 meter.
“Karena mempertimbangkan luas jalan dan batas dengan pemukiman serta bangunan lain yang ada di tepi jalan,” tambah Ahmad.
Meskipun tahapan awal rencana pelebaran jalan berupa survei telah selesai, Ahmad menegaskan bahwa pihaknya belum dapat memastikan kapan proyek tersebut akan dilaksanakan.
Baca juga: Dua Pria Ditangkap atas Aksi Teror di Ketapang, Bakar Pondok dan Tembaki Warga
“Untuk waktu pelaksanaan, kami belum bisa pastikan. Yang jelas, data survei ini akan menjadi dasar perencanaan kami ke depan,” tutupnya.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur mengusulkan pelebaran jalur antara Pelabuhan Ketapang hingga Watu Dodol sebagai respons terhadap kemacetan signifikan yang terjadi beberapa waktu lalu.
Dengan pelebaran jalan yang otomatis menambah lajur dari dua menjadi empat, diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan menuju Pelabuhan Ketapang.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini